Penyusunan Siklus Akuntansi pada Perusahaan Jasa | Ekonomi Kelas 12

 

Penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

Apa kabar sahabat Latis? Sudah tau mau usaha apa di masa depan? Istilah 'Budak Coorporate' lagi marak ya dan bikin generasi saat ini jadi berjiwa pengusaha. Sebenarnya jualan itu tidak harus jualan barang lho. Jasa pun bisa dijual. Pernah lihat jasa cuci dan setrika baju (laundry) nah mereka termasuk usaha di bidang jasa. Kalian penasaran ga berapa untung dari usaha jasa itu? 

Kita cek sama-sama yuk Penyusunan Siklus Akuntansi pada Perusahaan Jasa!

Apa Itu Perusahaan Jasa?

Penyusunan siklus akuntansi

Sumber Freepik

Usaha dengan barang dan manfaat nyata disebut perusahaan dagang sedangkan usaha dengan barang dan manfaat tak nyata disebut perusahaan jasa. Jadi dari pengertian itu kita dapat menarik kesimpulan bahwa perusahaan jasa tidak memiliki barang nyata dan demikian pula dengan hasilnya.

Menurut Kotler, perusahaan jasa tidak dapat mentransfer kepemilikan serta transaksinya tidak bersifat fisik. Ada pula seorang ahli yang menyatakan bahwa dalam perusahaan jasa melibatkan konsumen dan pemilik yang saling membuat kesepakatan.

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

penyusunan siklus akuntansi

Sumber Freepik

Kurang lebih ada sembilan siklus yang perlu sahabat Latis ketahui. Diantaranya adalah:

a. Menganalisa transaksi

Memang tidak mudah untuk dapat menganalisa transaksi, namun penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa memang membutuhkan langkah ini. Jangan lupa untuk menggunakan rumus aktiva=modal + ekuitas.

Apa itu ekuitas? Sebagai pemilik mungkin saja meningkatkan hak kepemilikannya dengan menginvestasikan dana ke perusahaan. Namun ekuitas bisa berkurang bila pemilik menarik dana dari perusahaan atau mengambil prive.

Tidak hanya itu, pendapatan pun dapat meningkatkan ekuitas serta ekuitas juga akan menurun karena biaya-biaya.

Lalu apa itu aktiva? Sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan. Keberadaan nya untuk diambil manfaatnya pada masa yang akan datang. Dengan kata lain, aktiva atau aset adalah hal-hal yang mendatangkan manfaat bagi perusahaan.

Disinilah pentingnya memeriksa ulang catatan transaksi yang dibuat dengan bukti yang dikumpulkan. Bukti-bukti tersebut, baik berupa nota, kuitansi, invoice, dan segala macamnya akan menjadi media untuk melakukan validasi keabsahan data keuangan bisnis yang dimiliki. Jadi mulai sekarang jangan sembarangan membuang nota ya!

Supaya kalian tidak bingung, alangkah baiknya mencoba membaca kembali blog-blog sebelumnya. Cobalah untuk berlatih akuntansi sedikit demi sedikit. 

b. Catatan

Jangan sampai prosedur ini terlewat karena dengan catatan ke jurnal, maka semuanya menjadi jelas dan lebih rinci. Catat transaksi yang masuk baik itu penjualan hingga pembelian dan pastikan urutannya benar. Hal itu akan mempermudah kalian untuk melihat dan memberi rasa nyaman dalam membaca. Jadi bukan hanya di catatan sekolah saja yang harus rapi ya!

c. Pindah ke buku besar

Dari semua catatan yang ada mulailah untuk memindahkannya ke buku besar disertai keterangan yang lengkap seperti nama akun, saldo, dan lainnya. Intinya ini akan menjadi buku sakti kalian. Sebelumnya mungkin kalian hanya perlu mencatat pemasukan dan pengeluaran namun disini kolom yang harus dibuat akan semakin banyak. 

d. Menyusun neraca saldo

Setelah dari buku besar, maka tiba saatnya menyusun neraca saldo dan kita wajib memastikan jika kredit dan debit harus seimbang. "Aduh gimana dong caranya?" ya kalian bisa melihat blog sebelumnya ya! Kalau jaman mimin SMA dulu sih di kelas tidak akan diajarkan serinci itu kecuali kalau kalian ambil ekskul akuntansi, hehe. Jadi kalau ada modal A ya keluarnya harus A sehingga A dikurangi A menjadi 0. Nah gimana caranya? Cari aja sampai ketemu. Ini sangat penting untuk mengetahui kesehatan keuangan perusahaan lho.

e. Menyusun jurnal dengan neraca saldo 

Semua harus tercatat dan seimbang ya Sahabat Latis, jadi intinya apapun itu usahakan dicatat. Buat jurnal secara periodik dan pindahkan neraca saldo dari bulan-bulan sebelumnya ke neraca saldo yang baru. Dengan demikian semua akan menjadi lebih mudah dan detail. Jangan sampai selama setahun kalian tidak pernah merekap. Yah kalau begitu walaupun bisa terselesaikan biasanya tidak akan bisa seimbang hasilnya. Ingat lho berkutat dengan angka itu tidak selalu mudah. Transaksi sehari aja udah bikin males apalagi setahun coba?

f. Neraca lajur

Dalam perusahaan jasa, bagian ini terbilang paling mudah karena hanya menyusun dan mencatat untung dan rugi. Punya duit berapa, pengeluarannya berapa, tinggal dicatat saja. Sehari-hari pun kalian pasti paham kan jika belanja over the budget ya hasilnya kalian rugi. Sama juga halnya dengan perusahaan jasa walaupun sebenarnya modalnya tidak sebanyak perusahaan dagang sih. Konon juga usut punya usut biasanya perusahaan jasa memiliki untung yang lebih banyak dari perusahaan dagang karena modalnya cukup kecil. 

g. Laporan keuangan

Berisi laporan laba rugi, neraca, perubahan modal, dan arus kas. Susun serapi-rapinya sehingga jika suatu saat butuh investor, maka laporan ini sudah siap beredar di jagat investor. Atau jika membutuhkan pengambilan keputusan, perusahaan tidak perlu kebingungan.

h. Jurnal Penutup

Apakah ini bagian terakhir dari penyusunan siklus akuntansi? Ternyata tidak ya. Disini kalian perlu membuat angka 0. Caranya, membuat laporannya menjadi angka nol. Mengapa perlu begitu? Sebab, untuk mengukur aktivitas selama periode tersebut berjalan. Bingung? ya inilah seninya akuntansi. Bagian mana yang tidak seimbang walaupun hanya satu sen, kalian harus segera menemukan letak kesalahannya. 

i. Jurnal Pembalik

Fungsinya adalah mengembalikan beberapa akun yang telah ditutup. Hal ini diperlukan untuk mengembalikan saldonya. Namun, akun yang dipilih adalah pembayaran baru di awal atau saat jatuh tempo. 

Contoh Perusahaan Jasa


1. Sebuah firma akuntansi yang menyediakan jasa akuntansi untuk perorangan ataupun usaha lainnya.

2. Saloon menawarkan potong rambut, styling, dan perawatan lainnya untuk pelanggannya.

3. Perusahaan penyedia barang membeli perlengkapan secara grosir dan mengirimkannya kepada pelanggan.

4. Butik yang membeli pernak-pernik pakaiannya dari sebuah perusahaan lain yang menyediakan barang khusus pakaian.

Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan jasa memiliki persediaan barang. Hal itu nantinya akan masuk ke dalam perusahaan jasa dengan perhitungan akuntansi yang sedikit lebih menantang. 

Gimana? Apakah sahabat Latis punya pendapat lain? Memang susah sih jika diwang-awang.
Setelah mendapat pencerahan dari beberapa penjelasan di atas kira-kira gimana nih Sahabat Latis? pembahasan materi pembelajaran Akuntansi Sebagai Sistem Informasi sulit ga sih? Biar makin paham materinya yuk ikutan les di latisprivat.com dijamin nilai kamu bakal meningkat drastis. 


les privat


Referensi:

1. runsystem.id
2. majoo.id

Komentar

Popular Post