Perjuangan Melawan Ancaman Pemberontakan

 

Perjuangan Melawan Ancaman Pemberontakan

Hai sahabat Latis! Apa kabar nih? Sudah siap mendengarkan kilas balik masa lalu? Cekidot disini ya! Terutama mengenai perjuangan melawan ancaman pemberontakan. Jangan kalian kira kalo setelah merdeka berarti semua jadi enak dan nyaman lho!

Perjuangan Melawan Ancaman Pemberontakan : Faktor Penyebab 

Jadi sebenarnya faktor-faktor yang akan kita bahas ini merupakan faktor yang saling terkait. Apa sajakah? seperti faktor ideologi, ketidakstabilan ekonomi dan politik, kesenjangan pembangunan antara Jawa dengan daerah lainnya, serta masalah federalisme dan negara kesatuan.

Kali ini mimin mau bahas salah satu contohnya aja deh ya. Kalian pernah dengar G30SPKI belum? Kalau menjelang tanggal 30 September biasanya beberapa stasiun TV akan menayangkan kisah ini. Kejam dan sadis banget lho! Apa dan kenapa bisa jadi begitu ya?

Pemberontakan G30S/PKI

Pemberontakan


Pemberontakan G30 S/PKI menjadi salah satu bentuk disintegrasi bangsa, dimana hal tersebut merupakan gerakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk merebut kekuasaan dan mengganti dasar negara Pancasila dengan ideologi komunis.

Disintegrasi maksudnya adalah perpecahan. Pembentukan NASAKOM (nasionalis, agama, dan komunis) yang sebenarnya diperuntukan guna merangkul kekuatan-kekuatan politik yang terus bersaing, justru menguntungkan PKI dan memperkuat kedudukannya bahkan penghargaan pemerintah terhadapnya pun semakin meningkat. Nah jadi semakin punya ruang kan PKI itu? PKI terus berusaha memprovokasi bentrokan antara aktivis massa dan polisi serta militer.

Lantas apa yang terjadi? Pemberontakan ini mencapai puncaknya pada 30 September 1965 yang dikenal dengan pemberontakan G30 S/PKI. Bahkan untuk mencapai tujuannya tersebut, PKI tidak segan-segan untuk menghalalkan segala cara dengan menculik dan membunuh 7 perwira tinggi TNI AD. 

Setelah itu barulah muncul gerakan meluluhlantakkan PKI, walaupun akarnya belum sepenuhnya tuntas hingga saat ini. Masih ada pemberontakan lain lho! Yuk cekidot lagi.

Gerakan Permesta

Perjuangan Melawan Ancaman


Perjuangan rakyat semesta (Permesta) adalah gerakan militer yang dideklarasikan oleh pemimpin militer Negara Indonesia Timur. Dibentuk pada tanggal 2 Maret 1957 yang mulanya terjadi di Makassar, namun kemudian berpindah ke Manado, Sulawesi Utara. 

Pemimpinnya adalah Kolonel Ventje Sumual, seorang perwira militer yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia. Namanya keren tapi sadis. Mungkin juga pak bule ini ganteng ya. Apa guna ganteng tapi sadis? 

Faktor:

Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya organisasi ini antara lain berkembangnya sentimen di Sulawesi dan Sumatera Tengah yang merasa kebijakan yang dibentuk pemerintah pusat di Jakarta telah menghambat perekonomian lokal. 

Para perwira daerah merasa kecewa karena pemerintah pusat dianggap terlalu mengistimewakan Pulau Jawa dibandingkan pulau lain. 

Politik dan perekonomian Indonesia pada saat itu terpusat di Pulau Jawa. Padahal sumber-sumber perekonomian negara lebih banyak berasal dari pulau lain. 

Ternyata jauh sebelum sekarang rasa iri ini sudah ada ya. Mimin kira juga dari dulu adem ayem aja. 

Isi dari Piagam Permesta berbunyi:

"Pertama-tama dengan mejakinkan seluruh pimpinan dan lapisan masjarakat, bahwa kita tidak melepaskan diri dari Republik Indonesia dan semata-mata diperdjoangkan untuk perbaikan nasib rakjat Indonesia dan penjelesaian bengka-lai revolusi Nasional."

Perundingan ini pun memakan waktu yang tidak sebentar, karena dibutuhkan persetujuan di antara kedua belah pihak. 

Sampai akhirnya pada 17 Desember 1960, Permesta menyetujui untuk mengakhiri pemberontakan mereka. 

Berakhirnya pemberontakan ini, karena keputusan pemerintah pusat yang bersedia membagi Provinsi Sulawesi menjadi dua provinsi yaitu Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, ibukota di Manado. 

Menurut kalian salah tidak sih kalau memperjuangkan perekonomian daerahnya supaya bisa sejajar dengan pulau Jawa? Kenapa mereka disebut pemberontak ya? Nah ini nih mimin juga bingung. Yang perlu kalian ketahui juga bahwa ada beberapa tindakan dari pemerintah untuk mengatasi pemberontakan ini lho. Tapi jenderal bule ganteng tadi ternyata juga merajai pemberontakan dimana-mana. 

- Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI tercipta sebagai buah dari protes masyarakat daerah yang merasakan ketidakadilan pemerintah pusat. Daerah kecewa terhadap pemerintah pusat yang dianggap tidak adil dalam alokasi dana pembangunan. Ini juga sama nih pemimpinnya abang bule itu. 

- Pada tanggal 18 September 1948, Musso memproklamasikan berdirinya pemerintahan Soviet di Indonesia. Tujuannya untuk meruntuhkan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan menggantinya dengan negara komunis. Pada waktu yang bersamaan, gerakan PKI dapat merebut tempat-tempat penting di Madiun. Nah kalo ini abang bule ga ikutan bikin rusuh. 

- Gerakan Aceh Merdeka merupakan sebuah organisasi separatis yang memiliki tujuan supaya daerah Aceh lepas dari Republik Indonesia. Konflik antara pemerintah dan GAM yang diakibatkan perbedaan keinginan ini telah berlangsung sejak tahun 1976 dan menyebabkan jatuhnya korban hampir sekitar 15.000 jiwa. Pemimpinnya Hasan Di Tiro. 

Ada lagi ga sih? Masih ada di Maluku dan Papua. Hm tapi semua bisa ditangani kok.

Gerakan penumpasan: Operasi Tegas

Operasi Tegas merupakan operasi militer yang bertugas di Riau dipimpin oleh Letnan Kolonel Kaharuddin Nasution. 

Target utama dari operasi ini adalah untuk merebut kedudukan Permesta dengan menguasai Pekanbaru dan menghadang kemungkinan pemberontak melarikan diri melalui Selat Malaka ke daerah Singapura dan Malaysia. Ini salah satu mengamankan permesta tadi.

Operasi Merdeka

Ini terdiri dari beberapa jenis operasi seperti Saptamarga dan 17 Agustus. Operasi Saptamarga berhasil mengalahkan pasukan Permesta dengan menguasai Tarutung, Pelabuhan Udara Pinangsori, Padangsidempuan, Sibolga, hingga ke wilayah Sumatera Barat.

Operasi Sadar

Dipimpin oleh Letkol Ibnu Sutowo. Operasi ini bertujuan untuk menuntaskan pemberontakan di Sumatera Selatan dibantu oleh pasukan operasi sebelumnya.

Operasi Sadar berhasil membuat wilayah Sumatera secara keseluruhan terlepas dari Permesta. Sementara wilayah Manado direbut oleh pasukan Permesta melalui Operasi Merdeka. 

Namun, pada Oktober 1961, seluruh wilayah yang dikuasai oleh pasukan Permesta berhasil kembali ke Republik Indonesia melalui operasi-operasi TNI tersebut.

Setelah mendapat pencerahan dari beberapa penjelasan di atas kira-kira gimana nih Sahabat Latis? pembahasan materi perjuangan melawan ancaman pemberontakan sulit ga sih? Biar makin paham materinya yuk ikutan les di latisprivat.com dijamin nilai kamu bakal meningkat drastis. 


Baca juga: Sistem Seleksi CPNS Nasional

Referensi:

Zenius.id

kelaspintar.id

les privat


 

Komentar

Popular Post