Kelompok Sosial | Sosiologi Kelas XI

 

Kelompok Sosial

Halo sahabat Latis! Gimana kabar bestie kalian? Kayaknya sekarang hampir semua punya bestie ya. Itu yang mau kita bahas sekarang. Bincang-bincang soal kelompok sosial, salah satunya adalah ngobrolin bestie. Kenapa harus punya bestie? 

Kelompok Sosial 

Olret, sekarang waktunya kita mencari tau tentang pengertian dari apa yang akan kita bahas sekarang. Berikut adalah beberapa pendapat para ahli:

1. Soerjono Soekanto

Sebagai seorang profesor sosiologi dari Universitas Indonesia,  beliau mendefinisikan kelompok sosial sebagai kesatuan-kesatuan atau himpunan manusia yang hidup berdampingan. Hal itu karena mereka memiliki hubungan yang saling timbal balik dan saling mempengaruhi satu sama lain.

2. George Homans

Beliau adalah sosiolog asal Amerika Serikat.  Menurutnya, kelompok sosial sebagai kumpulan individu yang saling berinteraksi, melakukan kegiatan, dan memiliki perasaan yang mendorong untuk membentuk sesuatu yang terorganisir secara menyeluruh dan saling timbal balik.

Kenapa sih manusia berkelompok? Jadi sebenarnya selalu ada asap setelah ada api. Yuk kita cek pendorongnya.

Dorongan Manusia Membentuk Kelompok 


Sumber Freepik 

1. Dorongan untuk bertahan hidup

Manusia merupakan makhluk yang membutuhkan orang lain. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk saling tolong menolong. Contohnya ketika satu orang bisa membuat sesuatu, maka ia membutuhkan orang lain untuk membelinya. Tujuannya agar ia bisa bertahan hidup dari apa yang ia jual.

2. Dorongan untuk meneruskan garis keturunan

Hello, manusia itu bukan hermaprodit ya! Untuk mempunyai keturunan, seseorang harus menikahi lawan jenisnya. Dari pernikahan tersebut akan terbentuk kelompok sosial kecil berupa keluarga.

3. Dorongan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan

Percayalah namanya pekerjaan yang dilakukan sendiri itu akan jauh melelahkan daripada dilakukan bersama. Bayangkan aja ibu kalian misalnya dalam sebuah keluarga. Ibu harus mencari nafkah, membereskan urusan rumah tangga, mendidik anak, memasak, dan lain-lain dan semua itu dikerjakan sendiri tentu melelahkan. Tidak adanya efektivitas, efisiensi, dan pembagian tugas dalam pekerjaan menyebabkan pekerjaan terasa sangat berat. Jangan heran kalo ibu kalian jadi ngomel-ngomel.

Apakah kelompok sosial sama dengan kelas sosial? Jawabannya adalah tidak ya!e Klompok sosial terbentuk secara alami karena adanya ikatan perasaan dan kebutuhan. Nah kalau kelas sosial tercipta karena adanya perbedaan tingkatan antara manusia satu dengan manusia lainnya. Kelas sosial pada umumnya muncul karena adanya pihak yang menganggap diri atau kelompoknya lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain.

Kita bahas aja sedikit ya!

Pembagian Kelas Sosial 

Ada beberapa pembagian kelas sosial yaitu :

a. Kelompok semu

Terdiri dari orang-orang yang terbentuk sementara secara spontan dan tidak memiliki identitas, aturan, ikatan, ataupun tujuan bersama. Interaksi dan komunikasi hanya bersifat sementara dan tidak mengikat. Itulah sebabnya kelompok ini tidak bisa bertahan lama.

Contoh:

Kerumunan atau crowd

Adalah kumpulan yang terjadi secara spontan dan tidak teratur. Kerumunan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1.1 Kerumunan formal (formal crowds)

Memiliki pusat perhatian yang sama. Contoh: penonton sepak bola, penonton bioskop, dan sebagainya.

1.2 Kerumunan terencana yang ekspresif (Planned expressive group)

Terencana tapi tidak mempunyai pusat perhatian yang sama. Hanya saja memiliki tujuan yang sama. Contoh: orang yang menghadiri pesta, orang yang rekreasi, dan sebagainya.

1.3 Kerumunan santai namun tidak nyaman (Inconvenient Causal Crowds)

Terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menggunakan fasilitas umum di suatu tempat. Contoh: orang sedang menunggu bis, orang sedang menunggu antrian, dan lain-lain.

1.4 Kerumunan panik (Panic Causal Crowd)

Tercipta karena adanya kepanikan dan ingin menyelamatkan diri dari sebuah marabahaya. Contoh: kerumunan di titik evakuasi bencana alam, dan lain-lain.

1.5 Spectator Casual Crowd

Kerumunan yang terbentuk karena adanya suatu peristiwa tertentu. Contoh: kerumunan karena adanya penampakan UFO di langit atau pergerakan indah dari sekelompok burung, dan sebagainya.

1.6 Kerumunan yang melawan hukum (Acting Lawless Crowds)

Terbentuk karena adanya sebuah tindakan yang melawan hukum. Contoh: tawuran, pengeroyokan, dan sebagainya.

1.7 Kerumunan yang berlawanan dengan moral (Immoral Lawless Crowds)

Adalah kumpulan orang yang melakukan kegiatan yang berlawanan dengan nilai dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat tertentu. Contoh: kerumunan orang mabuk.

b. Massa

Mirip dengan kerumunan dengan kerumunan, namun massa direncanakan dan diorganisir. Sifatnya tidak spontan. Contoh: Demonstrasi, kampanye, parade, dan lain-lain.

c. Publik

Adalah kumpulan individu dalam jumlah besar. Secara fisik tidak harus berada di satu tempat yang sama karena biasanya direncanakan dan tidak jarang mereka disatukan karena alat komunikasi. Contoh: pemirsa TV dan youtube.

d. Kelompok Nyata

Nah, ada lagi nih yang namanya kelompok nyata. Mereka merupakan kelompok sosial yang bersifat tetap. Sebagian besar kelompok yang ada di masyarakat merupakan kelompok nyata. Kelompok nyata terbagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu:

1). Kelompok statistik

Kelompok ini tidak terorganisir karena tujuannya untuk penelitian saja. Tidak ada kesadaran berkelompok dalam kelompok statistik dan ada karena disesuaikan dengan kepentingan. Contoh: kelompok penduduk usia 17-65 tahun, kelompok remaja yang mempunyai akun media sosial, dan lain-lain.

2). Kelompok Masyarakat

Terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan di antara anggotanya. Tapi kesamaan kepentingan tersebut tidak  menjadikan kepentingan bersama dalam kelompok ini. Terbentuknya adalah secara alami dan spontan, tanpa perlu direncanakan.

 Sifatnya tetap dan memiliki kemungkinan tidak dibatasi oleh wilayah.

3). Kelompok masyarakat khusus

Ada karena adanya kesamaan yang khusus dan lebih spesifik di antara anggotanya. Kesamaan itu bisa berupa usia, gender, tempat tinggal, pekerjaan, dan lain-lain. Terbentuk secara alami dan biasanya terbentuk karena ketersediaan sarana untuk bersatu. Anggotanya memiliki kesadaran dalam berkelompok dan interaksi yang kontinu.

4). Kelompok asosiasi

Kelompok ini memiliki sifat tetap. Keberadaannya sengaja dibentuk dan direncanakan dengan baik. Biasanya kelompok ini mempunyai organisasi yang kuat dan memiliki sistem yang terorganisir dengan baik.

Berdasarkan Ikatan Anggota, kelompok sosial bisa dibagi menjadi:

Etnis

Adalah kelompok sosial yang pengelompokannya berdasarkan pada kemiripan dalam hal garis keturunan. Etnis juga mempunyai kemiripan budaya, bahasa, dan ideologi yang sama. Makin banyak persamaan maka semakin diakui.

Contoh: persatuan ikatan mahasiswa etnis tertentu, persaudaraan etnis tertentu, dan sebagainya.

Bangsa

Pengelompokannya disatukan oleh nasionalisme pada negara. Bangsa terbentuk karena adanya penderitaan, sejarah, nasib, dan perjuangan yang sama. 

Masyarakat

Cakupannya luas dan ciri-cirinya beragam. Masyarakat dikelompokkan berdasarkan wilayah tempat tinggal, mata pencaharian, kemajuan peradaban, dan lain-lain pada umumnya.

Contoh: netizen, masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat Pulau Jawa, dan lain-lain.

Paguyuban

Terbentuk karena adanya ikatan batin yang kuat. Tidak jarang gotong royong dan tolong-menolong antar anggota didasari ketulusan tanpa kepentingan dan pamrih di kelompok ini. Beberapa diantaranya memiliki garis keturunan yang sama. Beberapa yang lain diikat oleh rasa kebersamaan dan solidaritas.

Adapun ciri-cirinya adalah:

Intim (Hubungan yang erat dan menyeluruh)

Privat (hubungannya bersifat pribadi)

Rksklusif (hanya untuk “kita” saja, selain “kita” tidak termasuk).

 Contoh: keluarga inti, keluarga besar, rukun tetangga, dan sebagainya.

Patembayan

 Memiliki ikatan lahiriah, biasanya kurang disertai adanya ikatan batin. Dalam prakteknya, interaksi dilakukan karena adanya kepentingan satu sama lain. Hal ini berisiko ikatan kelompok ini sifatnya tidak berjangka panjang.

Terbentuknya didasari atas pemikiran rasional yang lebih mempertimbangkan untung-rugi ikut serta di dalamnya. Jika seseorang anggota sudah tidak memiliki kepentingan apapun bisa keluar sewaktu-waktu dari kelompok.

 Contoh: ikatan antar pedagang, ikatan pengusaha, ikatan alumni sekolah, serikat pekerja, dan sebagainya.

Komunitas

Merupakan kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang memiliki kesamaan karakteristik. Contohnya hobi, geografi, profesi, agama, ras, dan lain-lain. Di dalam komunitas boleh jadi adanya interaksi yang saling membantu sehingga ikatan perasaan cukup kuat di dalamnya. 

Contoh: komunitas pendaki gunung, komunitas gowes, komunitas fotografi, dan lain-lain.

Organisasi sosial

Mempunyai struktur yang jelas. Masing-masing anggota memiliki tugas dan peran masing-masing. Semua diatur dengan rapi, spesifik, dan terukur. Keanggotaannya bersifat resmi dan sifat lembaganya memiliki identitas yang jelas dan diakui.

Syarat Kelompok Sosial

Kelompok sosial

Sumber Freepik 

1. Terdapat interaksi antar anggota 

Tujuan kelompok sosial adalah mewadahi interaksi anggotanya. Jika sebuah kelompok yang tidak memiliki interaksi tidak dapat dikatakan sebagai kelompok, melainkan hanya kumpulan individu

2. Interdepend

Anggota satu dengan lainnya saling mempengaruhi perilaku dan sikap mereka satu sama lain.

3. Kesadaran

Mempunyai kesadaran akan keterlibatannya di dalam kelompok tersebut.

4. Adanya kesamaan

Baik itu nasib, penderitaan, daerah, profesi, dan lainnya, dapat mempererat ikatan antar anggota.

5. Rasa menjadi bagian 

Dengan merasa menjadi bagian kelompok, seseorang dapat merasakan manfaat adanya kelompok sosialm

6. Struktur 

Untuk menuntun anggota untuk melaksanakan peran dan tugasnya sebagai bagian dari kelompok sehingga keberadaan kelompok sosial dapat dirasakan

7. Mempunyai sistem yang berguna.

Lalu gimana cirinya?

1. Memiliki motivasi, dorongan, dan motif yang sama antara satu individu dengan lainnya.

2. Memiliki pembagian tugas atau penegasan fungsi sehingga masing-masing memiliki kesadaran peran dan wewenangnya di dalam kelompok.

3. Adanya akibat dari interaksi yang dilakukan oleh anggota satu dengan anggota lainnya.

4. Terbentuknya norma di dalam kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai yang diusung oleh anggota.

5. Kepentingan berjalan dan berproses.

6. Muncul pergerakan yang dinamis dalam aktivitasnya.

Contoh Soal

1. Apa ciri kelompok sosial?
Jawab:

Memiliki motivasi, dorongan, dan motif yang sama antara satu individu dengan lainnya.

2. Memiliki pembagian tugas atau penegasan fungsi sehingga masing-masing memiliki kesadaran peran dan wewenangnya di dalam kelompok.
3. Adanya akibat dari interaksi yang dilakukan oleh anggota satu dengan anggota lainnya.

4. Terbentuknya norma di dalam kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai yang diusung oleh anggota.

5. Kepentingan berjalan dan berproses.

6. Muncul pergerakan yang dinamis dalam aktivitasnya.

2. Apa itu organisasi sosial?

Jawab: Mempunyai struktur yang jelas. Masing-masing anggota memiliki tugas dan peran masing-masing. Semua diatur dengan rapi, spesifik, dan terukur. Keanggotaannya bersifat resmi dan sifat lembaganya memiliki identitas yang jelas dan diakui.

Setelah mendapat pencerahan dari beberapa penjelasan di atas kira-kira gimana nih Sahabat Latis? pembahasan materi kelompok sosial sulit ga sih? Biar makin paham materinya yuk ikutan les di les privat terdekat dijamin nilai kamu bakal meningkat drastis. Cari les terdekat dengan lokasi kalian yuk!


Baca juga:

Bimbel cpns

Les cpns

Referensi:

1. Gramedia pustaka

2. Buku Ajar Sosiologi


Kelompok sosial



Komentar

Popular Post