Kebudayaan dan Multikulturalisme | Sosiologi Kelas XI

kebudayaan dan multikulturalisme

 Aloha Sahabat latis! Siapa yang lebaran kemarin mudik? Yuhu, kalo kalian masih bisa mudik, itu artinya kalian udah merasakan nikmatnya multikulturalisme. Yes, emang sih kebudayaan dan multikulturalisme itu ga jauh dari Indonesia. Sebenarnya istilah ini berlaku dimana ya? Apa cuma buat manusia aja? 


Kebudayaan dan Multikulturalisme Dalam Masyarakat


Apa sih masyarakat itu? Mereka adalah sebuah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi berdasarkan sistem adat tertentu. Hm, bisa dibilang mereka memiliki sebuah sifat secara terus menerus dan adanya sebuah ikatan perasaan secara bersama. Uniknya, sifat mereka ini beragam juga ya!


Kalau digandengkan dengan multikultural, sebenarnya artinya juga beragam. Yaitu beranekaragam budaya. Jadi yang dimaksud dengan masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang didalamnya terdiri dari banyaknya struktur budaya.


Kok bisa banyak budaya? Karena banyaknya sebuah suku yang memiliki struktur budaya tersendiri. Inilah yang kemudian menjadi ciri khas yang berbeda dengan suku budaya yang lainnya.


Menurut Para Ahli


Tiap orang seperti yang mimin bilang tadi bahwa mereka memiliki sudut pandang sendiri. Bahkan mereka yang ahli pun belum tentu sependapat. Inilah deretan beberapa ahli yang memilki pandangan mengenai masyarakat multikultural:


a. Nasikun


Beliau mengartikan masyarakat plural sebagai sebuah masyarakat yang di dalamnya ada dua atau lebih tatanan sosial, masyarakat atau kelompok yang bersifat kultural. Dalam hal ini ekonomi dan politik dipisahkan serta memiliki sebuah struktur kelembagaan dan berbeda dengan yang lain.


b. Parekh


Masyarakat multikultural merupakan sebuah masyarakat yang terdiri dari beberapa jenis komunitas budaya. Di dalamnya terdapat semua manfaat. Sedikit adanya perbedaan dalam konsep dunia, sistem makna, nilai, bentuk sebuah organisasi sosial, sejarah, adat, maupun kebiasaan.


c.  J.S. Furniva


Masyarakat multikultural adalah sebuah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih kelompok yang secara kultural dan ekonomi terbagi-bagi serta memiliki sebuah struktur kelembagaan yang berbeda dengan yang lainnya.


Ciri – Ciri Masyarakat Multikultural


Kebudayaan dan multikulturalisme

Sumber Freepik

Di jaman purba mungkin belum ada model tipe masyarakat multikultural begini. Tidak heran kalo ini adalah suatu bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri dari berbagai golongan termasuk variasi suku bangsa, ras, agama, dan budaya hidup bersama dalam suatu wilayah lokal, nasional bahkan internasional baik secara langsung maupun tidak langsung.


Nah, supaya lebih mudah mengenalinya, yuk kita simak ciri-cirinya!


- Memiliki sebuah semangat hidup secara berdampingan dengan damai dan baik secara perorangan maupun per kelompok.

- Terdiri dari perbedaan budaya yang masing – masing memiliki otonom.

- Konflik dapat dikelola secara cerdas, dicegah atau diselesaikan dengan sendirinya akibat adanya toleransi.

- Masyarakat yang bermoral, bersikap demokratis, dan mengembangkan rasa empati.

- Berkembangnya rasa toleransi, memahami dan menghargai perbedaan.

- Adanya keadaban yang esensial untuk mewujudkan demokratis yang beradab dan keadaban yang bersifat demokratis.

- Dalam suatu perkembangannya akan nada bersinggungan dengan konsep hidup bersama untuk mencari kehidupan bersama.

- Sosialisasi terhadap nilai, pengetahuan, dan keterampilan hidup secara berlangsung dalam kehidupan sehari – hari.


Ada lagi nih seorang ahli yang namanya Piere. L. Van Den Berghe, beliau menilai masyarakat majemuk memiliki sebuah karakteristik seperti berikut :


- Masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau etnik yang memiliki kekuatan seimbang. Ini disebut sebagai masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang.

- Masyarakat yang terdiri dari kekuatan kompetitif tidak seimbang. Salahh  satu kekuatan kompetitif tersebut lebih besar dari kelompok lainnya. Atau sebuah kelompok etnik mayoritas mendominasi kompetisi politik dan ekonomi sehingga posisi kelompok lainnya menjadi kecil. Ini juga disebut sebagai masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan.

- Ada yang dominan tentu ada yang minoritas. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan merupakan suatu masyarakat yang dimana satu kelompok etnik minoritas mempunyai sebuah keunggulan kompetitif yang luas, sehingga mendominasi kehidupan politik atau ekonomi masyarakat.

- Masyarakat majemuk dengan fragmentasi. Yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah kelompok etnik, akan tetapi semuanya dalam jumlah yang kecil sehingga tidak ada satu kelompok pun yang memiliki posisi politik atau sebuah ekonomi yang dominan.


Nah kalau menurut kalian di wilayah kalian lebih banyak yang mana nih?


Faktor Terbentuknya Masyarakat Multikultural


Kebudayaan dan multikulturalisme

Sumber Freepik 


Terjadinya sesuatu, tentunya memiliki sebuah faktor didalamnya. Begitu juga dengan multikulturalisme. Apa saja faktornya?


1. Keadaan geografis 


Di Indonesia yang menyebabkan perbedaan suku bangsa adalah keadaan geografis. Ini membuat terjadinya isolasi geografis pula dan berakibat kepada penduduk yang menempati suatu pulau atau sebagian pulau. Mereka tumbuh menjadi sebuah kesatuan suku bangsa yang sedikitnya terisolasi dengan yang lain.


2. Pengaruh budaya asing


Letak Indonesia adalah pada posisi silang antara dua samudra dan dua benua. Hal inilah yang sangat mempengaruhi kemajemukan agama dan kebudayaan.


3. Iklim 


Struktur tanah dan iklim yang tidak sama akan membentuk pola – pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda – beda akibat terjadinya sebuah kemajemukan suatu wilayah.


Lantas apa pengaruh masyarakat Multikultural?


Akibat yang muncul dari kebudayaan dan multikulturalisme antara lain:


- Munculnya berbagai macam kemajemukan. 

- Adanya berbagai macam konflik karena adanya suatu perbedaan perorangan, latar belakang kebudayaan, perbedaan suatu kepentingan, dan perubahan nila yang cepat karena adanya sebuah keterpaksaan.

- Integrasi yang meliputi akomodasi, kooperasi, akulturasi, dan asimilasi.

-  Adanya kendala dalam percapaian intergrasi.

- Munculnya berbagai bentuk resiko, yaitu : primordialisme, ethnosentrisme, politik aliran, interseksi, konsolidasi, stereotype, pluralisme, dan nasionalisme.


Jenis-jenis masyarakat multikultural antara lain:


1. Primordialisme


Adalah sebuah kepemahaman yang memegang kuat suatu hal yang dibawa sejak dini. Termasuk mengenai sebuah tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.


2. Ethnosentrisme


Merupakan sebuah rasa fanatik terhadap suku bangsa.


3. Politik aliran


Adalah suatu keadaan dunia poltik partai – partai ya ada disekeliling dan diikuti oleh sejumlah organisasi massa formal ataupun nonformal yang berpegang pada sebuah ideologi.


4. Interseksi


Merupakan sebuah persilangan atau pertemuan, dari keanggotaan dari dua suku bangsa atau lebih dalam sebuah kelompok sosial didalam suatu masyarakat yang majemuk.


5. Konsolidasi


Adalah sebuah peneguhan dari suatu masyarakat dalam sebuah kelompok sosial melalui tumpang tindih ke anggotaan.


6. Stereotipe


Yakni sebuah persepsi mengenai suatu hal budaya atau sifat yang berdasarkan prasangka subyektif yang belum tentu tepat.


7. Pluralisme


Merupakan sebuah sikap menghargai, menghormati, dan menoleransi, berbagai perbedaan dalam hidup bersama dalam masyarakat majemuk.


8. Nasionalisme


Adalah sebuah rasa cinta pada tanah air yang mewujudkan dengan cara mempertahankan identitas bangsa.


Contoh Perilaku Yang Sesuai Dalam Masyarakat Multikultural:


 Bersikap Kritis


Sikap yang tidak mudah begitu saja menerima suatu sebagai bentuk kebenaran, melainkan berusaha terlebih dahulu untuk menemukan kekeliruan yang mungkin ada dalam pengamatan 

Antara lain;

Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap sebuah nilai – nilai dan norma sosial yang berbeda dari anggota masyarakat yang kita temui.

Meninggalkan sikap primordialisme yang berlebihan.


Mengembangkan rasa nasionalisme.


Menegakkan suatu peraturan formal yang berlaku pada semua masyarakat tanpa adanya memandang suatu kedudukan sosial, etnis, dan agama.

Menyelesaikan sebuah konflik dengan cara akomodatif, melalui mediasi, kompromi, dan adjudikasi.

Mengembangkan suatu kesadaran sosial dan menyadari peran setiap perorangan.


Bersikap Toleransi


Yaitu suatu sikap yang bersedia menghargai, membiarkan, atau membolehkan terhadap suatu pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan pihak lain yang berbeda dari pendirian sendiri.


Berempati


Yaitu suatu keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya dalam sebuah keadaan fikiran atau perasaan yang sama dengan orang lain.


Contoh Soal


1. Apa itu steorotipe?

Yakni sebuah persepsi mengenai suatu hal budaya atau sifat yang berdasarkan prasangka subyektif yang belum tentu tepat.


2. Jelaskan pengaruh iklim terhadap multikulturalisme!

Struktur tanah dan iklim yang tidak sama akan membentuk pola – pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda – beda akibat terjadinya sebuah kemajemukan suatu wilayah


Setelah mendapat pencerahan dari beberapa penjelasan di atas kira-kira gimana nih Sahabat Latis? pembahasan materi Dinamika kependudukan sulit ga sih? Biar makin paham materinya yuk ikutan les di les privat terdekat dijamin nilai kamu bakal meningkat drastis. Cari les terdekat dengan lokasi kalian yuk!


Baca juga:

Bimbel cpns

Les cpns


Referensi:

ilmupengetahuan.com

Buku Ajar Sosiologi Kelas XI


Komentar

Popular Post