Konflik dan Integrasi Sosial | Sosiologi Sosial

 

Konflik dan Integrasi Sosial

Hai hai sahabat Latis, baru-baru ini kita dihadapkan dengan kejadian yang menghebohkan dunia yaitu tragedi Kanjuruhan. Yah ada yang bilang itu konflik aparat dengan suporter, but apapun itu memang sesuai banget sama pembahasan kita kali ini yaitu mengenai konflik dan integrasi sosial. Apa harus yang namanya konflik itu diselesaikan dengan cara keras?


Konflik dan Integrasi Sosial


Kalian kudu dan wajib banget tau apa sih konflik itu? Ada beberapa ahli yang menuangkan pikiran mereka mengenai ini.


a. Robert MZ Lawang

Beliau mengutarakan bahwa konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka. Tujuannya tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya.


b. Kartono

Bagi beliau, konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistik. Terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda.


c. James W.Vander Soekanto

Konflik merupakan suatu pertentangan tentang nilai maupun tuntutan hak terkait kekayaan, status, wilayah, maupun wilayah sebagai tempat saling berhadapan. Adapun tujuannya adalah agar dapat menetralkan, maupun menyisihkan saingannya. 


d. Soerjono Soekanto

Pengertian konflik merupakan sebuah proses sosial yang mana setiap individu maupun kelompok manusia terus berusaha supaya dapat memenuhi tujuannya. Biasanya juga disertai dengan kekerasan. 


Bentuk Konflik


Konflik dan integrasi sosial

Sumber Freepik 


Inti dari semua pendapat tersebut sebenarnya merujuk pada konflik yang merupakan proses sosial. Di dalamnya terdapat individu maupun kelompok manusia yang berusaha untuk mencapai tujuan dengan jalan yang menentang pihak saingannya menggunakan kekerasan maupun ancaman.


Konflik pada masyarakat dibedakan menjadi:


- Konflik pribadi

- Konflik rasial

- Konflik antarkelas

- Konflik internasional

- Konflik basis massa

- Konflik antar kelompok


Pada dasarnya kita memiliki tata tertib sosial  yang bersifat normatif dan ini umumnya selalu ada di masyarakat. Keduanya sangat melekat secara bersamaan. Walaupun sudah ada norma maupun aturan bukan lantas yang namanya konflik pasti tidak ada. Kalian harus paham kalau masyarakat itu memiliki beragam sifat internal, seperti:


a. Diri sendiri dalam sebuah struktur sosial sendiri memiliki kandungan konflik serta kontradiksi.  

b. Adanya reaksi suatu sistem sosial yang berasal dari luar dan bersifat adjustable.

c. Sistem sosial bisa mengalami konflik sosial pada waktu panjang.

d. Perubahan sosial yang  terjadi tidak secara bertahap jadi bisa saja itu muncul scara revolusioner.  


Kalau sudah secara internal mengaami masalah-masalah tadi, maka terjadinya konflik pada masyarakat umumnya disebabkan karena:


- Perbedaan pendirian serta keyakinan kalangan individu yang menyebabkan konflik antar individu.

- Perbedaan kebudayaan menimbulkan konflik antar kelompok maupun individu. 

- Perbedaan kepentingan yang terjadi dikarenakan setiap pihak berusaha mengejar tujuan untuk memenuhi kebutuhan setiap kalangan yang berbeda.

- Perubahan sosial yang cepat sehingga mengakibatkan disorganisasi serta perbedaan pendirian.

- Bentrokan antar kepentingan, yaitu karena permasalahan ekonomi, politik, sosial, serta hukum.

- Ketidakadilan pada masyarakat.

- Terkikisnya nilai keharmonisan serta ketidakadilan.


Tapi ternyata ada juga proses sosial yang membuat segalanya jadi makin runyam seperti:


- Persaingan pada bidang kebudayaan

- Persaingan peran dan kedudukan

- Persaingan ras


Kenapa manusia perlu bersaing?


Pertama, persaingan merupakan alat agar dapat mengadakan seleksi terkait dasar jenis sosial dan kelamin.

Kedua, persaingan merupakan penyaluran keinginan setiap individu maupun kelompok yang memiliki sifat kompetitif.

Ketiga, sebagai jalan untuk dapat menyalurkan keinginan, kepentingan, dan nilai pada satu masa hingga menjadi pusat perhatian.

Keempat, menjadi alat agar dapat menyaring golongan masyarakat sehingga dapat menghasilkan pembagian kinerja secara selektif.


Jadi, begitu banyak hal-hal positif yang dihasilkan karena kehadiran persaingan, yaitu semakin kuatnya tercapai kemajuan, solidaritas kelompok, serta pembentukan kepribadian setiap individu.


Nah sekarang mimin mau ngasi sedikit tambahan informasi yaitu tentang kontraversi. Apa itu? 


Kontraversi, asalnya dari bahasa Latin, yaitu contra dan venire artinya menghalangi maupun menantang. Jadi kontraversi adalah usaha agar dapat menghalangi pihak lainnya untuk mencapai tujuan. 

Berdasarkan Leopold von Wieses serta Howard Becker terdapat 5 jenis bentuk kontraversi, mereka adalah:


- Kontraversi umum

- Kontroversi sederhana

- Kontraversi insentif

- Kontraversi rahasia

- Kontraversi taktis


Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial


Adapun beberapa faktor penyebab konflik adalah: 


- Perbedaan Individu. 

- Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan.  

- Perbedaan Kepentingan.  

- Perubahan-perubahan Nilai yang Cepat


Akibat-akibat Konflik


Tidak selamanya konflik itu buruk ya sahabat Latis! Berikut ini ada juga dampak konflik yang positif lho, yah walaupun mungkin cuma satu saja.


a. Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota Kelompok

b. Retaknya Hubungan Antar-Individu atau Kelompok

c. Terjadinya Perubahan Kepribadian Para Individu 

d. Rusaknya Harta Benda dan Bahkan Hilangnya Nyawa Manusia

e. Terjadinya Akomodasi, Dominasi, bahkan Penaklukan 

f. Lebih parahnya adalah kematian.


Cara Menangani Konflik

Konflik dan integrasi sosial
Sumber Freepik 


Ada berbagai macam cara menangani konflik dan yang paling mudah adalah menghindar. Tidak semua bisa dengan menghindar. Ada pula yang memaksakan kehendake, menyesuaikan kepada keinginan orang lain, tawar menawar, dan juga kolaborasi


Integrasi Sosial


Merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. 

Unsur-unsur yang berbeda tersebut meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya.

Menurut Wiliam F Ogburn dan Meyer Nimkoff syarat terjadinya integrasi sosial adalah:

- Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka.
- Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma

- Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten


Faktor Terbentuk Integrasi 


Integrasi merupakan proses antropologi serta sosiologi tidak dapat dilakukan serta ditempuh pada waktu yang singkat. Faktor tersebut diantaranya:

- Adanya rasa saling hormati, rasa toleransi, serta tenggang rasa.
- Adanya perkawinan campuran antar suku.
- Semakin pesatnya komunikasi serta transfortasi antar daerah.
- Meningkatnya solidaritas dipengaruhi intensifnya kerjasama kelompok pada masyarakat hadapi kejadian bersama.
- Fungsi pemerintahan semakin berjalan dengan baik serta bijaksana menyentuh masyarakat bawahnya.

Contoh Soal

1. Apa yang dimaksud dengan integrasi sosial?

Jawab: Merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. 

Unsur-unsur yang berbeda tersebut meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya.

2. Apa saja macamnya konflik?


Konflik pada masyarakat dibedakan menjadi:


- Konflik pribadi

- Konflik rasial

- Konflik antarkelas

- Konflik internasional

- Konflik basis massa

- Konflik antar kelompok

Konflik pribadi umumnya terkait dengan masalah dalam diri seperti cemas, gundah, kurang percaya diri.

Konflik rasial seperti pengasingan, antar kelas seperti pengelompokan kaya dan miskin, dan lainnya.

Setelah mendapat pencerahan dari beberapa penjelasan di atas kira-kira gimana nih Sahabat Latis? pembahasan materi Dinamika kependudukan sulit ga sih? Biar makin paham materinya yuk ikutan les di les privat terdekat dijamin nilai kamu bakal meningkat drastis. Cari les terdekat dengan lokasi kalian yuk!


Baca juga:

Bimbel cpns

Les cpns


Referensi:

1. desbud.id
2. Buku Ajar Sosiologi Kelas 11


Komentar

Popular Post