Perjuangan dan Pergerakan Nasional Indonesia | Sejarah Kelas XI

 

Perjuangan dan Pergerakan Nasional

Hai sahabat Latis yang Mimin sayangi... Gimana cuaca hari ini? Kalian mager? Duh kalo inget kisah perjuangan dan pergerakan nasional Indonesia mestinya bikin kalian semangat deh. Soalnya para pahlawan benar-benar udah berjuang keras hingga kalian bisa leha-leha kayak sekarang lho!


Perjuangan dan Pergerakan Nasional 

Perjuangan dan Pergerakan Nasional

Sumber Freepik 

Anyway, kalian perlu tau dulu apa sih pergerakan nasional itu? Pergerakan Nasional adalah istilah yang digunakan untuk menyebut satu fase dalam sejarah Indonesia. Indonesia bergerak saat perjuangan mencapai kemerdekaan pada kurun 1908-1945. Di tahun 1908, merupakan tahun awal perjuangan yang dilakukan oleh rakyat dengan visi atau tujuan nasional.

Maksudnya di tahun tersebut rakyat mulai melakukan pergerakan yang dilakukan untuk menentang kaum penjajah yang masih bersifat kedaerahan seperti di artikel yang kita bahas sebelumnya. Kesadaran dengan cita-cita nasional disertai dengan lahirnya organisasi modern sejak 1908 ini yang akhirnya menandakan lahirnya satu kebangkitan dengan semangat yang berbeda.


Jenis-jenis Pergerakan Nasional 

Perjuangan dan Pergerakan Nasional

Sumber Freepik 

Dimulai pada 1908, gerakan yang ada bertujuan untuk membendung hasrat kaum kolonial yang ingin menanamkan kembali kekuasaannya di Indonesia. Hadirnya Organisasi Pergerakan Nasional merupakan tindak nyata dari rasa ketidakpuasan dan ketidaksetujuan terhadap apa yang terjadi saat itu. Sebab itu akhirnya terbentuklah beberapa organisasi:

1. Sarekat Islam

Mulanya muncul dari organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo tahun 1911. Organisasi ini memiliki tujuan untuk melindungi pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan pengusaha non lokal yang memonopoli perdagangan batik.

Pada tahun 1912, SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI) yang diketuai oleh H.O.S Tjokroaminoto. Jumlah anggota SI pun terus meningkat karena semua orang diperbolehkan ikut dalam organisasi ini selama memeluk agama Islam.

Akhirnya di tahun 1921, SI terpecah menjadi 2 kubu, yaitu SI Putih dan SI Merah karena adanya penyusupan paham sosialis-komunis. SI Putih berpusat di Yogyakarta dan SI Merah berpusat di Semarang dan berhaluan komunis. Ini namanya adu domba yang sampai saat ini masih berakar di Indonesia.

2. Budi Utomo

Awal mulanya adalah gerakan dr. Wahidin Soedirohoesodo yang melakukan perjalanan mengelilingi pulau Jawa untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan. Beliau juga membagikan ilmu dan juga membagikan dana pendidikan untuk orang yang kurang mampu.

Kemudian pada tahun 1907, dr. Wahidin bertemu dengan Soetomo, seorang mahasiswa STOVIA lalu beliau tertarik dengan gagasan dr. Wahidin Soedirohoesodo. Barulah kemudian beliau mendirikan organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.

Organisasi ini merupakan organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia. Anggotanya adalah mahasiswa STOVIA. Berdirinya organisasi Budi Utomo merupakan tonggak awal kebangkitan nasional. Demi mengingatnya, tanggal tersebut selalu dirayakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

3. Perhimpunan Indonesia

Sutan Kasayangan dan R.M Noto Suroto mendirikan organisasi dengan nama Indische Vereeniging di tahun 1908. Kemudian di tahun 1925, organisasi ini mengubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia untuk menunjukkan identitas diri bangsa dan negara.

Adapun beberapa tokoh ternama yang ikut bergabung dalam organisasi Pergerakan Nasional ini antara lain Mohammad Hatta, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dan R.M Suwardi Suryaningrat. Perhimpunan Indonesia memiliki azas perjuangan dengan kekuatan sendiri dan tidak meminta pada pemerintah Belanda. Selain itu juga memiliki majalah yang disebut sebagai Hindia Poetra yang kemudian diubah menjadi Indonesia Merdeka.

4. Indische Partij

Organisasi ini berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Tokoh yang mendirikan organisasi ini antara lain Dr. E.F.E. Douwes Dekker, R.M Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo. Sebutan bagi mereka adalah “Tiga Serangkai”. Mereka membangun Indische Partij untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera, juga mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.

IP merupakan organisasi politik yang berani mengkritik pemerintah kolonial Belanda melalui tulisan R.M Suwardi Suryaningrat Als “ik een Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda)”.

5. Indische Sosial

Sneevliet bersama rekan-rekan Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda di Surabaya, mendirikan ISDV pada 9 Mei 1914. Organisasi ini menganut paham Marxisme yang kemudian berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia pada 23 Mei 1920.

Organisasi Pergerakan Nasional ini kemudian diubah kembali menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Desember 1920. PKI diketuai oleh Semaun, Darsono sebagai wakil, Bergsma sebagai sekretaris, juga tokoh seperti Alimin Prawirodirdjo dan Musso. Pada tanggal 13 November 1926, PKI melakukan pemberontakan di Jawa dan Sumatera yang kemudian kalah oleh pemerintah kolonial Belanda. PKI kemudian dianggap sebagai partai terlarang dan tokoh-tokohnya pun ditangkap juga diasingkan ke Tanah Merah dan Boven Digul.

6. Muhammadiyah 

Bermula pada saran dari murid-murid K.H. Ahmad Dahlan dan beberapa anggota Budi Utomo untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan permanen, berdirilah Muhammadiyah. Organisasi ini juga kemudian menjadi perintis atau pelopor pemurnian Islam di Indonesia.

K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 di Desa Kauman, Yogyakarta. Muhammadiyah dibentuk tepat setelah K.H. Ahmad Dahlan tiba dari Mekkah. Awalnya, K.H. Ahmad Dahlan membentuk Muhammadiyah dengan niat untuk memerangi praktik mistis dan juga kemiskinan masyarakat pribumi yang terjadi akibat penjajahan Belanda.

Selain berlandaskan agama, pendidikan juga turut menjadi fokus besar dalam operasi organisasi Muhammadiyah. Beberapa kegiatan yang dilakukan Muhammadiyah di awal masa berdirinya adalah seperti mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, mengadakan rapat untuk membicarakan permasalahan Islam, mendirikan masjid, serta menerbitkan buku dan surat kabar, dan saat ini bahkan merambah ke arah kesehatan.

7. Partai Nasional Indonesia (PNI)

Pada tahun 1925, Ir. Soekarno menciptakan perkumpulan yang bernama Algemeene Studie Club. Melalui perkumpulan ini, berdirilah partai politik baru dengan nama Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927.

Selain Soekarno, adapun tokoh ternama lain yang ikut tergabung dalam organisasi Pergerakan Nasional ini, seperti dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, dan Dr. Samsi.

Organisasi Pergerakan Nasional ini bergerak dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Anggota PNI semakin bertambah semenjak Kongres tahun 1928 di Surabaya sehingga pemerintah kolonial pun khawatir. Hingga pada 29 Desember 1929, empat tokoh PNI yaitu Ir. Soekarno, Gatot Mangkoerprodjo, Maskoen, dan Soepriadinata ditangkap dan dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Bandung. Dalam proses persidangannya, Ir. Soekarno menyampaikan pembelaan berjudul “Indonesia Menggugat”.

8. NU (Nadhlatul Ulama)

 Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, peran Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia dapat ditelusuri sejak zaman sebelum kemerdekaan. Adanya berbagai perbedaan ideologi dan arah politik dalam agama di Indonesia, Nahdlatul Ulama hadir sebagai kaum tradisionalis yang menghadapi fenomena di dalam dan luar negeri, khususnya dalam dunia Islam.

Nahdlatul Ulama didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 oleh para ulama tradisionalis yang mendapatkan bimbingan ideologis dari Ahlul sunnah wal jamaah, seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Wahab Hasbullah, dan ulama lainnya. Dengan kekuasaan pemerintah Belanda yang cenderung menekan dan menghancurkan potensi Islam, Nahdlatul Ulama hadir untuk menjaga kemurnian dan keutuhan ajaran Islam serta mendorong kemerdekaan bangsa Indonesia.

9. Taman Siswa

Selanjutnya pergerakan nasional berikutnya adalah Taman Siswa. Organisasi ini pertama kali didirikan pada tanggal 3 Juli 1922 oleh Ki Hajar Dewantara. Taman Siswa merupakan perwujudan gagasan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara bersama dengan teman-temannya di paguyuban Sloso Kliwon.

Saat didirikan, Taman Siswa masih diberi nama National Onderwijs Institut Taman Siswa. Organisasi ini dibentuk sebagai aksi perlawanan terhadap sistem pendidikan diskriminatif dari pemerintah Hindia Belanda. Belanda menerapkan sistem pendidikan berdasarkan kelas sosial masyarakat, dan banyak penduduk pribumi yang tidak tersentuh pendidikan sama sekali karena sistem ini.

Dalam prosesnya, Taman Siswa mengajarkan kepada murid-muridnya tentang arti kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia dan juga kemerdekaan untuk diri sendiri. Mereka juga diajarkan untuk tidak bergantung kepada orang lain dan berpegang teguh terhadap prinsip yang dipegang. Konsep-konsep ini sejalan dengan situasi Indonesia yang saat itu masih dikuasai oleh penjajahan Belanda.

Contoh Soal

1. Kapan Partai Nasional Indonesia didirikan?

Jawab:

Tanggal 4 Juli 1940.

2. Siapa saja yang tergabung dalam tiga serangkai?

Jawab:

Douwes Dekker, R.M Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo.

Setelah mendapat pencerahan dari beberapa penjelasan di atas kira-kira gimana nih Sahabat Latis? pembahasan materi Perjuangan dan pergerakan nasional Indonesia sulit ga sih? Biar makin paham materinya yuk ikutan les di les privat terdekat dijamin nilai kamu bakal meningkat drastis. Cari les terdekat dengan lokasi kalian yuk!


Baca juga:

Bimbel cpns

Les cpns


Referensi:

1. tokopedia.com

2. Buku Ajar Sejarah Kelas XI 

Komentar

Popular Post