Halo Sahabat Latisprivat!
Dalam dunia sejarah, kita tidak hanya mengenal kisah-kisah masa lalu, tetapi juga cara kisah tersebut ditulis dan ditafsirkan. Proses ini dikenal sebagai historiografi. Istilah ini merujuk pada penulisan sejarah yang tidak hanya menyusun peristiwa secara kronologis, tetapi juga menyajikan interpretasi berdasarkan penelitian mendalam dan analisis kritis terhadap sumber-sumber yang tersedia. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif tentang pengertian historiografi, jenis-jenisnya, metode penelitian sejarah, serta fungsi pentingnya dalam studi sejarah modern.
baca juga: Menguak Sejarah Majapahit, Kejayaan Nusantara yang Terukir Abadi di Trowulan
Apa Itu Historiografi?
Jenis-Jenis Historiografi
Jenis ini umumnya ditulis oleh pujangga istana dari kerajaan
Hindu-Buddha atau Kesultanan Islam di Nusantara. Penulisan sejarah bersifat
naratif, berkisah tentang raja, silsilah, serta kejayaan kerajaan. Karya-karya
seperti Babad Tanah Jawi dan Negarakertagama menjadi contoh dari
historiografi tradisional.
2. Historiografi Kolonial
Historiografi ini muncul pada masa penjajahan Belanda,
ditulis oleh sejarawan kolonial dan berpusat pada kehidupan orang Eropa di
Hindia Belanda. Sering kali mengabaikan peran serta masyarakat pribumi dan
menonjolkan perspektif Belanda sebagai pusat peradaban.
3. Historiografi Nasional
Setelah Indonesia merdeka, muncul kebutuhan untuk membangun
narasi sejarah dari sudut pandang bangsa sendiri. Historiografi nasional
berusaha menekankan perjuangan rakyat Indonesia, tokoh-tokoh nasionalis, dan
semangat kebangsaan. Penulisan ini bersifat Indonesia-sentris.
4. Historiografi Modern
Merupakan bentuk historiografi yang paling ilmiah. Ia
menggunakan metodologi analisis kritis, bersandar pada fakta dan bukti empiris.
Historiografi modern berkembang pesat di dunia Barat dan kemudian memengaruhi
cara penulisan sejarah di Indonesia, terutama di lingkungan akademis.
baca juga: Peradaban Mesir Kuno: Sejarah, Budaya, dan Peninggalannya
Metode Penelitian dalam Historiografi
Penulisan sejarah atau historiografi tidak dapat dilakukan
tanpa melalui proses penelitian sejarah yang sistematis. Menurut Kuntowijoyo,
ada lima tahapan dalam metode penelitian sejarah, yakni:
1. Pemilihan Topik
Langkah awal ini menentukan arah dari keseluruhan
penelitian. Sejarawan disarankan memilih topik yang memiliki kedekatan
emosional atau intelektual agar lebih memahami konteks sejarah yang dikaji.
2. Heuristik (Pengumpulan Sumber)
Merupakan proses mencari dan mengumpulkan sumber-sumber
sejarah yang relevan. Sumber bisa berupa dokumen, arsip, artefak, atau
wawancara.
3. Verifikasi (Kritik Sumber)
Pada tahap ini, sumber yang dikumpulkan akan diuji
keasliannya. Verifikasi dibagi menjadi kritik ekstern (autentisitas dokumen)
dan kritik intern (kredibilitas isi dokumen).
4. Interpretasi (Penafsiran)
Setelah sumber diverifikasi, sejarawan memberikan makna
terhadap peristiwa berdasarkan analisis data. Tahap ini melibatkan imajinasi
sejarah, yaitu membayangkan kejadian berdasarkan fakta yang ada, namun tetap
dalam batas objektivitas.
5. Historiografi (Penulisan)
Ini adalah tahap akhir, di mana hasil interpretasi
dituangkan dalam bentuk narasi sejarah. Sejarawan menyusun fakta-fakta menjadi
kisah yang koheren dan dapat dinikmati serta dipelajari oleh masyarakat.
Ciri-Ciri Historiografi
- Interpretatif:
Tidak hanya menyajikan fakta, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap
peristiwa sejarah.
- Bersumber
dari Data Primer dan Sekunder: Menggunakan dokumen otentik dan
referensi yang sudah melalui kritik ilmiah.
- Multidisipliner:
Melibatkan ilmu lain seperti antropologi, sosiologi, ekonomi, dan ilmu
politik.
- Kritis
terhadap Sumber: Melakukan penilaian mendalam terhadap keabsahan dan
keberpihakan sumber sejarah.
- Membangun
Narasi: Menyusun peristiwa menjadi kisah yang runtut, logis, dan mudah
dipahami oleh pembaca.
Fungsi dan Peran Historiografi dalam Kehidupan Modern
Historiografi tidak hanya berfungsi sebagai media dokumentasi masa lalu, melainkan memiliki manfaat yang sangat luas:
1. Mengungkap Bias Sejarah
2. Memperluas Pemahaman terhadap Peristiwa
Melalui analisis mendalam, historiografi tidak hanya menyajikan fakta, tetapi juga menjelaskan latar belakang, motif, dan dampak dari suatu peristiwa sejarah.
3. Menyediakan Narasi Alternatif
Historiografi memungkinkan munculnya narasi sejarah yang lebih inklusif, seperti sejarah dari sudut pandang rakyat kecil, perempuan, atau kelompok minoritas.
4. Membantu Pendidikan dan Literasi Sejarah
Dengan historiografi, pelajar dan masyarakat umum dapat memahami sejarah secara utuh, kritis, dan reflektif. Ini penting dalam membentuk generasi yang melek sejarah dan sadar akan identitas bangsanya.
5. Merangsang Diskusi Sejarah
Historiografi membuka ruang diskusi dan debat tentang makna sejarah serta bagaimana seharusnya sejarah dipelajari dan dituliskan.
Historiografi bukan sekadar aktivitas menulis tentang masa
lalu. Ia adalah proses ilmiah dan interpretatif yang merekam, mengkaji, dan
menyampaikan sejarah kepada generasi kini dan mendatang. Memahami historiografi
berarti memahami cara berpikir kritis terhadap masa lalu. Dalam era modern yang
penuh informasi, literasi sejarah yang kuat adalah bekal penting untuk berpikir
objektif, menghargai perbedaan, dan membangun masa depan dengan pijakan yang
kokoh dari pelajaran masa lalu.
Bagi pelajar, mahasiswa, dan siapa pun yang ingin lebih
dalam memahami sejarah, penting untuk diajak mengenal metodologi historiografi.
Dan untuk mendalami hal ini lebih lanjut, tidak ada salahnya mengikuti program
les privat dengan tutor berpengalaman dari Latisprivat.
- kompas.com
- tirto.id
- kumparan.com
Komentar
Posting Komentar