Definisi Historiografi: Metode, Jenis, dan Peranannya dalam Memahami Sejarah

Halo Sahabat Latisprivat!

Dalam dunia sejarah, kita tidak hanya mengenal kisah-kisah masa lalu, tetapi juga cara kisah tersebut ditulis dan ditafsirkan. Proses ini dikenal sebagai historiografi. Istilah ini merujuk pada penulisan sejarah yang tidak hanya menyusun peristiwa secara kronologis, tetapi juga menyajikan interpretasi berdasarkan penelitian mendalam dan analisis kritis terhadap sumber-sumber yang tersedia. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif tentang pengertian historiografi, jenis-jenisnya, metode penelitian sejarah, serta fungsi pentingnya dalam studi sejarah modern.

baca juga: Menguak Sejarah Majapahit, Kejayaan Nusantara yang Terukir Abadi di Trowulan

Apa Itu Historiografi?


Istilah historiografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu gabungan kata historia yang berarti “sejarah” dan graphein yang berarti “menulis.” Jika diterjemahkan secara harfiah, historiografi dapat diartikan sebagai “penulisan sejarah.” Namun, makna historiografi dalam kajian akademis jauh lebih kompleks daripada sekadar kegiatan menulis ulang peristiwa masa lalu.

Menurut Sumargono dalam bukunya Metodologi Penelitian Sejarah (2021), historiografi merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses penelitian sejarah. Artinya, sebelum seorang sejarawan menghasilkan sebuah tulisan sejarah, ia terlebih dahulu harus melalui serangkaian tahapan metodologis, mulai dari pemilihan topik, pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber (verifikasi), hingga tahap interpretasi. Setelah semua tahapan ini dilalui dan data serta fakta sejarah terkumpul secara sistematis, barulah proses penulisan atau historiografi dapat dilakukan. Dengan kata lain, historiografi merupakan hasil akhir dari suatu analisis sejarah yang telah teruji validitas dan objektivitasnya.

Lebih lanjut, Peter Burke, seorang sejarawan asal Inggris, mendefinisikan historiografi sebagai studi tentang sejarah dari penulisan sejarah itu sendiri. Dalam pengertian ini, fokus historiografi bukan hanya pada peristiwa sejarahnya, tetapi juga pada cara, gaya, dan perspektif yang digunakan oleh penulis dalam menyampaikan peristiwa tersebut. Ia mengajak kita untuk tidak hanya bertanya “apa yang terjadi pada masa lalu?”, tetapi juga mempertanyakan “siapa yang menulisnya?”, “mengapa ia menulisnya demikian?”, serta “bagaimana narasi sejarah dibentuk oleh konteks zamannya?”

Oleh karena itu, historiografi tidak dapat dipisahkan dari unsur interpretasi dan subjektivitas. Ia menjadi penghubung antara fakta-fakta historis yang objektif dengan pemaknaan yang diberikan oleh sejarawan berdasarkan nilai-nilai, ideologi, dan sudut pandang tertentu. Dalam praktiknya, historiografi menjadi sarana penting untuk memahami bagaimana masyarakat memaknai masa lalu dan bagaimana narasi sejarah digunakan untuk membentuk identitas, mempengaruhi kebijakan, hingga menjadi alat pembelajaran lintas generasi.

Jenis-Jenis Historiografi


Historiografi mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, tergantung pada konteks sosial, politik, dan budaya masyarakat yang menuliskannya. Berikut adalah empat jenis historiografi yang berkembang di Indonesia:

1. Historiografi Tradisional

Jenis ini umumnya ditulis oleh pujangga istana dari kerajaan Hindu-Buddha atau Kesultanan Islam di Nusantara. Penulisan sejarah bersifat naratif, berkisah tentang raja, silsilah, serta kejayaan kerajaan. Karya-karya seperti Babad Tanah Jawi dan Negarakertagama menjadi contoh dari historiografi tradisional.

2. Historiografi Kolonial

Historiografi ini muncul pada masa penjajahan Belanda, ditulis oleh sejarawan kolonial dan berpusat pada kehidupan orang Eropa di Hindia Belanda. Sering kali mengabaikan peran serta masyarakat pribumi dan menonjolkan perspektif Belanda sebagai pusat peradaban.

3. Historiografi Nasional

Setelah Indonesia merdeka, muncul kebutuhan untuk membangun narasi sejarah dari sudut pandang bangsa sendiri. Historiografi nasional berusaha menekankan perjuangan rakyat Indonesia, tokoh-tokoh nasionalis, dan semangat kebangsaan. Penulisan ini bersifat Indonesia-sentris.

4. Historiografi Modern

Merupakan bentuk historiografi yang paling ilmiah. Ia menggunakan metodologi analisis kritis, bersandar pada fakta dan bukti empiris. Historiografi modern berkembang pesat di dunia Barat dan kemudian memengaruhi cara penulisan sejarah di Indonesia, terutama di lingkungan akademis.

baca juga: Peradaban Mesir Kuno: Sejarah, Budaya, dan Peninggalannya

Metode Penelitian dalam Historiografi



Penulisan sejarah atau historiografi tidak dapat dilakukan tanpa melalui proses penelitian sejarah yang sistematis. Menurut Kuntowijoyo, ada lima tahapan dalam metode penelitian sejarah, yakni:

1. Pemilihan Topik

Langkah awal ini menentukan arah dari keseluruhan penelitian. Sejarawan disarankan memilih topik yang memiliki kedekatan emosional atau intelektual agar lebih memahami konteks sejarah yang dikaji.

2. Heuristik (Pengumpulan Sumber)

Merupakan proses mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang relevan. Sumber bisa berupa dokumen, arsip, artefak, atau wawancara.

3. Verifikasi (Kritik Sumber)

Pada tahap ini, sumber yang dikumpulkan akan diuji keasliannya. Verifikasi dibagi menjadi kritik ekstern (autentisitas dokumen) dan kritik intern (kredibilitas isi dokumen).

4. Interpretasi (Penafsiran)

Setelah sumber diverifikasi, sejarawan memberikan makna terhadap peristiwa berdasarkan analisis data. Tahap ini melibatkan imajinasi sejarah, yaitu membayangkan kejadian berdasarkan fakta yang ada, namun tetap dalam batas objektivitas.

5. Historiografi (Penulisan)

Ini adalah tahap akhir, di mana hasil interpretasi dituangkan dalam bentuk narasi sejarah. Sejarawan menyusun fakta-fakta menjadi kisah yang koheren dan dapat dinikmati serta dipelajari oleh masyarakat.

Ciri-Ciri Historiografi


Historiografi memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari penulisan naratif biasa:
  1. Interpretatif: Tidak hanya menyajikan fakta, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap peristiwa sejarah.
  2. Bersumber dari Data Primer dan Sekunder: Menggunakan dokumen otentik dan referensi yang sudah melalui kritik ilmiah.
  3. Multidisipliner: Melibatkan ilmu lain seperti antropologi, sosiologi, ekonomi, dan ilmu politik.
  4. Kritis terhadap Sumber: Melakukan penilaian mendalam terhadap keabsahan dan keberpihakan sumber sejarah.
  5. Membangun Narasi: Menyusun peristiwa menjadi kisah yang runtut, logis, dan mudah dipahami oleh pembaca.

Fungsi dan Peran Historiografi dalam Kehidupan Modern


Historiografi tidak hanya berfungsi sebagai media dokumentasi masa lalu, melainkan memiliki manfaat yang sangat luas:

1. Mengungkap Bias Sejarah

Dengan metode kritis, historiografi membantu mengungkap berbagai bentuk bias dalam penulisan sejarah, baik yang bersifat gender, ras, maupun ideologi.

2. Memperluas Pemahaman terhadap Peristiwa

Melalui analisis mendalam, historiografi tidak hanya menyajikan fakta, tetapi juga menjelaskan latar belakang, motif, dan dampak dari suatu peristiwa sejarah.

3. Menyediakan Narasi Alternatif

Historiografi memungkinkan munculnya narasi sejarah yang lebih inklusif, seperti sejarah dari sudut pandang rakyat kecil, perempuan, atau kelompok minoritas.

4. Membantu Pendidikan dan Literasi Sejarah

Dengan historiografi, pelajar dan masyarakat umum dapat memahami sejarah secara utuh, kritis, dan reflektif. Ini penting dalam membentuk generasi yang melek sejarah dan sadar akan identitas bangsanya.

5. Merangsang Diskusi Sejarah

Historiografi membuka ruang diskusi dan debat tentang makna sejarah serta bagaimana seharusnya sejarah dipelajari dan dituliskan.

Historiografi bukan sekadar aktivitas menulis tentang masa lalu. Ia adalah proses ilmiah dan interpretatif yang merekam, mengkaji, dan menyampaikan sejarah kepada generasi kini dan mendatang. Memahami historiografi berarti memahami cara berpikir kritis terhadap masa lalu. Dalam era modern yang penuh informasi, literasi sejarah yang kuat adalah bekal penting untuk berpikir objektif, menghargai perbedaan, dan membangun masa depan dengan pijakan yang kokoh dari pelajaran masa lalu.

Bagi pelajar, mahasiswa, dan siapa pun yang ingin lebih dalam memahami sejarah, penting untuk diajak mengenal metodologi historiografi. Dan untuk mendalami hal ini lebih lanjut, tidak ada salahnya mengikuti program les privat dengan tutor berpengalaman dari Latisprivat.

Hubungi kami sekarang juga di (021) 77844897 atau 085810779967 dan kunjungi website resmi kami di www.latisprivat.com untuk mendapatkan pendamping belajar terbaik yang siap menjelaskan materi sejarah secara menyenangkan, kritis, dan mendalam.

Sampai Bertemu di Latisprivat!

Referensi:

  1. kompas.com
  2. tirto.id
  3. kumparan.com

Komentar

Popular Post