Sahabat Latis, bosen ga sih tiap kalian lihat berita pasti ceritanya tentang bencana? Dan kenapa sih kebanyakan memakan korban? Coba deh kalo dibandingin sama negara macem Eropa atau Jepang gitu jumlah korbannya pasti kecil bahkan keseringan tidak ada korban jiwa. Kenapa ya? Bisa jadi mitigasi bencana mereka lebih mantap dari kita.
Mitigasi Bencana, Seberapa Penting?
Jadi sebenarnya setiap wilayah di permukaan bumi ini memiliki kerentanan bencana yang berbeda-beda. Kenapa bisa berbeda? karena faktor fisiografis dan sosial yang tidak sama. Sebenarnya semua makhluk idup apalagi manusia dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi wilayahnya agar dapat meminimalisir resiko bencana.
Indonesia sendiri memiliki kerentanan bencana alam. Sifat bencana terbagi atas beberapa macam. Nah di Indonesia ini utamanya bencana bersifat geologi dan hidrometeorologi. Penyebabnya karena posisi Indonesia yang berada di batas subduksi lempeng tektonik dan memiliki lautan luas dengan pengaruh angin muson dan gejala atmosfer global lain.
Bahasa kerennya bencana (Disaster) dapat diartikan sebagai peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan non alam termasuk manusia. Akibatnya timbullah korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan psikologis.
Penyebab Bencana
Kategori bencana adalah:
a. Bencana alam
b. Bencana sosial
c. Bencana campuran.
Dari ketiga kategori tersebut, faktor yang menambah kerentanan terhadap bencana di Indonesia antara lain lokasi yang berbahaya, urbanisasi, kemiskinan, kerusakan lingkungan, perubahan budaya dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap alam dan lingkungan.
Tergantung dari jenis bencananya, tahapan penanggulangan bencana terbagi menjadi empat fase yaitu:
a. Pencegahan dan Mitigasi
b. Kesiapsiagaan
c. Tanggap Darurat
d. Pasca Bencana.
Kita tidak akan mendalami pengertian mereka satu per satu ya. Kita akan fokus ke penyelesaiannya saja. Rehabilitasi bencana adalah kegiatan perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat hingga ke tingkat yang memadai. Hal ini berlaku pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi Apa itu normalisasi?Berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.
Rekonstruksi bencana juga menjadi salah satu tahap mencari solusi. Ini merupakan perumusan kebijakan dan usaha serta langkah-langkah nyata yang terencana dengan baik, konsisten dan berkelanjutan untuk membangun kembali secara permanen semua prasarana, sarana dan sistem kelembagaan. Hal itu berlaku baik di tingkat pemerintahan maupun masyarakat. Sasaran utamanya adalah tumbuh berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya. Selain itu juga tegaknya hukum dan ketertiban serta bangkitnya peran dan partisipasi masyarakat sipil dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat di wilayah pasca bencana.
Oke, sekarang kita kenalan dulu dengan bencana-bencana ya.
- Bencana Geologi
Adalah semua peristiwa atau kejadian di alam yang berkaitan dengan siklus-siklus yang terjadi di bumi. Bisa juga kita sebut dengan segala sesuatu yang disebabkan oleh faktor-faktor geologi.
Contoh bencana geologi adalah gempa, erupsi, longsor dan tsunami
- Bencana Meteorologi
Adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, angin.
Contoh: banjir, angin puting beliung, longsor, dan kekeringan.
Kalian juga harus paham dengan istilah-istilah daam mitigasi bencana.
- Risiko bencana
Adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Hal itu berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
- Kerentanan (vulnerability)
Adalah rangkaian aktivitas yang menentukan apakah bahaya (baik bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana (disaster) atau tidak.
salah satu langkah meminimalkan risiko bencana adalah dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah.
Bencana sendiri merupakan tolak ukur dari tinggi rendahnya risiko. Dengan demikian, mitigasi bencana terdiri atas mitigasi non struktural, mitigasi struktural dan mitigasi hibrida.
Bencana hidrometeorologi lebih sering terjadi dibandingkan bencana geologi di Indonesia. Padahal kearifan lokal dapat membantu masyarakat mengurangi resiko bencana. Kearfian lokal adalah nilai-nilai tradisional yang diwariskan turun-temurun pada suatu masyarakat dan berasal dari pengetahuan masyarakat tersebut terhadap lingkungannya.
Contoh Soal Mitigasi Bencana
1. Gelombang pasang tsunami disebabkan oleh adanya...
A. Air laut yang surut tiba-tiba
B. Banyaknya nelayan ambil ikan
C. Gempa bumi di dasar laut
D. Gelombang laut yang pasang tiba-tiba
E. Gempa bumi di sepanjang pantai
Jawaban: C
Jadi awal mula terjadinya tsunami adalah dengan adanya gempa di dasar laut. Gempa itu kemudian membuat air laut terkesan surut sementara waktu karena masuk ke celah pergesekan lempeng. Akan tetapi kurang dari sepersekian menit saja air laut naik kembali bahkan lebih besar dari sebelumnya.
2. Salah satu ciri akan datangnya gelombang tsunami adalah ...
A. Air laut yang pasang tiba-tiba
B. Kapal nelayan tenggelam
C. Banyaknya ikan besar yang mendekati pantai
D. Air laut yang surut tiba-tiba
E. Gelombang laut berhenti dengan tiba-tiba
Jawab: D
Seperti penjelasan di soal sebelumnya, air laut akan tibatiba surut dan membuat siapapun menjadi lengah. Walaupun saat ini sudah ada alat pendeteksi tsunami, akan tetapi perannya tidak bisa membuat tenang seperti apa yang terjadi pada grup band seventeen.
3. Jika pada saat gempa bumi terjadi, kamu sedang berada di pantai, tindakan yang paling tepat adalah ...
A. Tetap berada di pantai dan berlindung di pohon bakau
B. Berpegangan pada benda benda besar yang ada di pantai
C. Memanjat pohon kelapa
D. Naik perahu menuju tengah laut
E. Menjauhi pantai dan menuju ke tempat lebih tinggi
Jawab: E
Akan lebih baik jika kalian menuju tempat yang lebih tinggi karena nantinya efek dari gempa ini bisa saja terjadi tsunami. Seperti apa yang terjadi sebelum-sebelumnya, tsunamii sangat ganas dan menghasilkan gelombang yang sangat tinggi.
4. Wilayah stabil yaitu wilayah yang tidak pernah mengalami gempa (tidak ada catatan sejarah gempa). Berikut ini yang termasuk wilayah stabil di Indonesia adalah ...
A. Nusa tenggara
B. Jawa
C. Papua
D. Sumatera
E. Kalimantan
Jawab: E
Tidak pernah ada catatan bencana gempa bumi di Kalimantan. Kebanyakan bencana yang terjaid adalah akibat ulah manusia seperti kebakaran hutan dan banjir.
5. Gunung berapi dikatakan mempunyai status waspada jika mempunyai ciri ...
A. Semua data menunjukan bahw aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
B. Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
C. Penyiapan sarana darurat
D. Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam 2 minggu
E. Peningkatan intensif kegiatan seismic
Jawab A
Aktivitas gunung berapi sangat kompleks sehingga kita tidak bisa menilainya hanya dengan guguran yang terjadi. Seperti kasus gunung Merapi di tahun 2010, banyak orang yang tidak percaya gunung akan meletus namun hasil akhirnya tidak demikian. Akibatnya banyak korban jiwa. Sampai saat ini status Merapi adalah waspada sehingga radius aman tetap belum diperluas lagi dari puncak.
Setelah mendapat pencerahan dari beberapa penjelasan di atas kira-kira gimana nih Sahabat Latis? pembahasan materi mitigasi bencana sulit ga sih? Biar makin paham materinya yuk ikutan les di les privat terdekat dijamin nilai kamu bakal meningkat drastis. Cari les terdekat dengan lokasi kalian yuk!
Baca juga:
Referensi:
1. gurugeografi.id
2. tirto.id
Komentar
Posting Komentar