Karya Ilmiah | Bahasa Indonesia Kelas XI

Sahabat Latis, pada pembahasan sebelumnya, kita telah mempelajari tentang apa itu proposal.


Sekilas, proposal terlihat seperti karya ilmiah karena ditulis berdasarkan struktur yang telah ditetapkan. Namun, keduanya bukanlah hal yang sama.


Karya ilmiah ditulis berdasarkan peristiwa atau fenomena yang terjadi. Sedangkan proposal ditulis berdasarkan rencana kegiatan. Sangat berbeda, bukan?


Agar Sahabat Latis lebih bisa membedakan keduanya, mari kita simak ulasan berikut ini!


Karya ilmiah


Karya Ilmiah


Karya ilmiah tergolong dalam tulisan nonfiksi yang berkaitan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan, budaya, sosial, penelitian, masyarakat, dan lainnya.


Pada materi kali ini, Sahabat Latis akan belajar tentang tujuan karya ilmiah, jenis-jenis karya ilmiah, kaidah kebahasaan karya ilmiah, struktur karya ilmiah, contoh karya ilmiah, dan cara mempresentasikan karya ilmiah.


Baca juga: Bimbel CPNS Online


A. Tujuan Karya Ilmiah


Karya ilmiah ditulis dengan tujuan untuk menerbitkan suatu ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas.


Karya ilmiah tersebut didiskusikan dalam sebuah forum yang akan memberikan tanggapan terkait dengan apa yang dibahas.


Forum ditutup dengan sesi tanya jawab yang membahas permasalahan dan menemukan solusinya.


Karya Ilmiah
Source: https://www.freepik.com/


B. Jenis-Jenis Karya Ilmiah


Penulisan karya ilmiah terbagi atas tiga jenis yaitu karya ilmiah formal, semi formal, dan populer.


1. Karya Ilmiah Formal


Karya ilmiah formal disusun berdasarkan kebutuhan akademik. Misalnya seperti skripsi, tesis, maupun disertasi.


Karya ilmiah formal disusun atas judul, tim pembimbing, kata pengantar, abstrak, daftar isi, bab pendahuluan, bab kerangka teoretis, bab metode penelitian, bab hasil pembahasan penelitian, bab simpulan dan rekomendasi, daftar pustaka, lampiran-lampiran, serta riwayat hidup.


2. Karya Ilmiah Semi Formal


Karya ilmiah semi formal biasanya digunakan untuk memenuhi tugas makalah dan laporan biasa.


Adapun format karya ilmiah semi formal tersusun atas halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka.


3. Karya Ilmiah Populer


Karya ilmiah populer tidak terikat dengan struktur tertentu. Namun tetap ditulis berdasarkan realita yang ditemukan di lapangan. Seperti halnya tulisan-tulisan yang ada di majalah dan artikel di internet.


Disebut sebagai karya ilmiah populer karena menggunakan bahasa yang menarik, kata-kata yang familier, dan tidak mengandung unsur fantasi.


Karya Ilmiah
Source: <a href="https://www.freepik.com/


C. Kaidah Kebahasaan Karya Ilmiah


Seperti yang kita ketahui bahwa karya ilmiah merupakan salah satu contoh karya tulis yang bersifat faktual dan objektif. Sehingga kaidah kebahasaan yang digunakan jauh dari kata ambigu, lugas, dan jelas.


  • Karya ilmiah merupakan sebuah tulisan yang lugas.
  • Karya ilmiah menghindari penggunaan kata bermakna ganda (ambigu).
  • Menggunakan bahasa yang bermakna denotatif.
  • Ditulis dalam bahasa Indonesia baku karena bersifat formal.
  • Mengandung istilah-istilah terkait judul yang diangkat.
  • Adanya pengggunaan kata kerja mental, misalnya dianalisis, diduga, dan dipahami.


D. Struktur Karya Ilmiah


Karya ilmiah tersusun atas judul, pendahuluan, kerangka teoretis, metode penelitian, pembahasan, simpulan dan saran, serta daftar pustaka.


  • Judul; frasa yang lengkap dan jelas yang menggambarkan isi karya ilmiah.
  • Pendahuluan; terdiri atas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan karya ilmiah, dan manfaat
  • Kerangka teoretis; kerangka pemikiran yang berisi identifikasi dan kajian beragam teori yang relevan.
  • Metodologi penelitian; tahap-tahap penelitian yang mencakup persiapan, pengumpulan sumber data, pengolahan data, dan laporannya (metode deskriptif, eksperimen, dan penelitian tindakan kelas).
  • Pembahasan; berisi argumen, grafik, tabel, dan penjelasan lainnya yang bersifat sistematis.
  • Simpulan dan saran; berisi rangkuman dan rekomendasi.
  • Daftar pustaka; memuat semua sumber referensi yang digunakan untuk membuat sebuah karya ilmiah.


E. Contoh Karya Ilmiah


Karya ilmiah ditulis secara sistematis, logis, objektif, dan faktual. Jadi, ketika kamu belajar membuat karya ilmiah, pastikan bahwa karya tersebut memiliki susunan yang teratur, mudah dipahami, bersifat umum, dan berdasarkan kenyataan yang ada.


Agar lebih memahami bagaimana cara menulis karya ilmiah, yuk kita pelajari terlebih dahulu tentang contoh karya ilmiah di bawah ini.


Contoh Karya Ilmiah 1


DAMPAK NEGATIF INTERNET

BAB I


Pendahuluan


Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini internet banyak membantu pekerjaan manusia dan mempermudah untuk menyelesaikan semua kegiatan. Namun terlepas dari dampak positifnya internet juga memiliki dampak negatif yang tidak dapat dihindari namun kita dapat memilih untuk tidak menggunakan dampak negatifnya.


Rumusan Masalah

Apa saja dampak negatif internet?


Tujuan Penelitian

Paham akan dampak negatif dari internet sehingga dapat memilah apa saja yang baik dan apa saja yang buruk dari internet.


BAB II

Pembahasan


Dampak Negatif Internet

Internet memiliki dampak negatif seperti kecanduan internet baik itu bermain game online, bermain sosial media dan lain sebagainya, dampak negatif seperti kejahatan dan berita hoax bebas bertebaran sehingga kita harus pandai memilahnya, persebaran konten yang tidak layak dimana mana sehingga dibutuhkan pengawasan bagi anak anak yang menggunakan internet, serta cukup berdampak pada kesehatan dengan radiasi yang diberikan.


Cara untuk memilih penggunaan internet yang baik

1. Gunakan internet sebagai sarana mencari informasi

2. Gunakan internet sebagai wadah mencari hiburan

3. Tempat mencari kesempatan menemukan peluang usaha

4. Berikan pengawasan kepada anak yang menggunakan internet

5. Dan gunakan internet sebagaimana dibutuhkan saja.


BAB III

Penutup


Kesimpulan

Internet ini baik untuk digunakan apabila digunakan pada hal positif, dan tidak baik apabila digunakan pada hal negatif. Jadi pengaruh internet ini tergantung pada pemakai menggunakan internet ini pada hal positif atau negatif.

Source: https://dosenpintar.com/contoh-karya-ilmiah/


Contoh karya di atas merupakan karya tulis ilmiah populer yang ditulis dengan bahasa yang santai. Namun tidak melupakan kaidah penulisan karya tulis ilmiah itu sendiri.


Contoh Karya Tulis Ilmiah 2


Sampah menjadi isu internasional. Selama ini kita hanya berkutat mempermasalahkan isu sampah yang ada di bumi. Mungkin saja tidak sampai berpikiran bahwa ada isu sampah yang juga perlu menjadi perhatian. Yaitu sampah Antariksa.


Kita tahu, kini era dan jamannya teknologi mendominasi kehidupan sehari-hari. Setiap jam, manusia bergantung dengan elektronik dan teknologi canggih. Contoh sederhana, kita selalu berkomunikasi menggunakan internet, dalam ekonomi kita juga bertransaksi menggunakan m-banking, hingga dalam penyimpanan uang di bank-pun juga bergantung dengan teknologi.


Di mana semua aktivitas tersebut membutuhkan satelit di luar angkasa sana. Tanpa sadar, banyaknya satelit yang diterbangkan terjadi sampahantariksa. Belum lagi Negara-negara maju, yang mereka bersaing di bidang teknologi.


Maka sudah hal yang biasa mereka menerbangkan satelit ke luar angkasa untuk sebuah misi Negara ataupun misi manusia.


Ketika roket itu diterbangkan angkasa, mereka akan menghasilkan sampah. Satu satelit saja, bisa meninggalkan beberapa sampah, sebelum akhirnya satelit intinya dari material atau badan roket.


Dengan kata lain, isu sampah internasional tingkat tinggi tidak hanya mempermasalah sampah plastik atau sampah yang ada dibumi.


Tetapi juga sudah mengalami kecemasan sampahdi antariksa. Mungkin sudah banyak orangyang tahu bahwa bumi kita dikelilingi ratusan satelit.


Orbit bumi dikelilingi banyak sekali satelit bekas roket dan pecahan-pecahan lain. Ketika di orbit terlalu banyak sampah, maka risiko terjadinya tabrakan antar satelit semakin besar. Jadi setiap terjadi satu tabrakan, dapat menimbulkan serpihan angkasa yang meningkatkan kemungkinan tabrakan-tabrakan lainya. Terjadinya kasus inilah yang kemudian disebut dengan Sindrom Kessler.


Kepadatan sampah antariksa inilah yang menjadi kekhawatiran bagi misi luar angkasa di masa depan. Di masa depan, tentu jika tidak dibersihkan akan semakin banyak sampah di luar angkasa. Sehingga setiap kali ingin menerbangkan roket, harus dinavigasi melalui koridor sempit yang dikelilingi sampah satelit.


Koordinator ESA, Thomas Reiter menegaskan bahwa sampah yang begitu banyak di orbit akan banyak bertabrakan. Jadi, hampir tidak mungkin menggunakan orbit di ketinggian 400 sampai 1200 km. Padahal, sekarang hidup manusia sangat bergantung dengan kerja satelit. Satelit sangat membantu dibanyak bidang, mulai dibidang perekonomian, studi iklim, navigasi pesawat terbang, kemajuan teknologi mesin dan banyak lainnya.


Tidak banyak orang tahu bahwa sampah antariksa menjadi kekhawatiran bagi Negara-negara maju. Karena masa aktif atau usia satelit yang diterbangkan hanya beroperasi selama 7 tahun sampai 10 tahun. Setelah itu, satelit-satelit tersebut harus segera diganti dengan yang baru.


Jika tidak diganti dengan satelit baru, akan ketinggalan jaman.


Kemunculan satelit baru inilah yang menjadi isu danproblem baru lagi. Karena akan menambah jumlah sampah antariksa. Maka, para ilmuwan kini sedang berfikir dan mengembangkan cara lain, bagaimana mengurangi sampah. Menurut Thomas Reiter banyak ide brilian yang lahir, tapi tidak ada langkah konkret mengurangi sampah antariksa tersebut.


Maka kini para ilmuwan pun tengah mengembangkan bagaimana cara agar satelit yang tidak lagi beroperasi bisa kembali lagi ke bumi, dengan cara manuver rumit. Sayangnya, setiap satelit yang pulang ke bumi akan terbakar karena gesekan atmosfer dan akhirnya pecah.


Tetapi ada struktur bagian dalam yang disebut pitan yang tidak akan hancur, dan biasa nya pitan itu akan jatuh ke bumi.


Meskipun sudah ada upaya, upaya ini belumlah menjadi solusi fundamental. Tetap saja sampah antariksa di luar angkasa masih banyak. Jika dilihat, bumi pun tampak dikelilingi material kecil.


Kesimpulannya, di tengah kemudahan teknologi dan kepraktisan hidup manusia, ada dampak negatif yang manusia timbulkan, di mana ini pula yang menjadi tanggung jawab kita bersama. Dan semoga, dengan lahirnya masalah dan isu ini, semakin banyak regenerasi yang lahir memberi solusi.


Dipublikasikan di Tabloid BIAS, Edisi 1, 2019

Source: penerbitdeepublish.com/pengertian-essay/amp/


Karya ilmiah juga ditulis dalam bentuk tulisan bebas tanpa memperhatikan kaidah yang ada. Namun, tulisan tersebut tidak terlepas dari kaidah kebahasaan karya ilmiah seperti bersifat fakta dan lugas.


F. Cara Mempresentasikan Karya Ilmiah


Setelah membuat karya ilmiah berdasarkan ketentuan yang berlaku, inilah saatnya bagi Sahabat Latis untuk mempresentasikan karya tersebut.


Adapun hal-hal yang mesti diperhatikan ketika akan mempresentasikan karya ilmiah adalah:

  • Menyampaikan isi karya ilmiah setelah dipersilakan oleh moderator.
  • Memperkenalkan diri terlebih dahulu dan bersikap bersahaja.
  • Menyampaikan poin-poin penting secara lugas dan jelas.
  • Memaparkan masalah umum yang diangkat pada karyamu.
  • Uraikan fakta dan ilustrasi sebagai bahan pendukung.
  • Akhiri penjelasan karya ilmiah dengan menyampaikan kesimpulan dan membuka sesi pertanyaan.


Baca juga: Les CPNS Jakarta


Bagaimana Sahabat Latis, sudah mulai paham kan dengan materi Karya Ilmiah?


Supaya kamu makin paham dengan materi lainnya, bisa jawab PR dan tugas di sekolah dengan mudah dan prestasi kamu meningkat tajam, kamu bisa coba ikutan les privat Latisprivat lho!


Gurunya berprestasi dan biayanya juga hemat. Bisa online dan tatap muka juga. Fleksibel kan? Untuk info lebih lanjut, kamu bisa hubungi Latisprivat di line chat 085810779967.


Sampai ketemu di kelas!


Referensi:

Modul Pembelajaran Karya Ilmiah Bahasa Indonesia Kelas XI oleh Moh. Shofiuddin Shofi, M.Pd. (SMA Negeri 1 Bumiayu).

Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.






Komentar

Popular Post