Halo Sahabat Latis Privat!
Dalam dunia literasi dan apresiasi karya, teks resensi
memiliki peran penting sebagai jembatan antara pencipta karya dan khalayak
umum. Tak sekadar menilai, teks resensi juga menyajikan ulasan mendalam yang
informatif, argumentatif, dan bisa menjadi referensi bagi pembaca sebelum
menikmati suatu karya, seperti buku, film, musik, maupun lukisan.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan teks resensi?
Bagaimana struktur, jenis, dan kaidah kebahasaannya? Artikel ini akan membahas
tuntas tentang teks resensi—mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, hingga
langkah-langkah penyusunannya secara lengkap dan terstruktur.
baca juga: bimbel intensif utbk
Pengertian Teks Resensi
Teks resensi merupakan tulisan yang memuat ulasan,
penilaian, atau tanggapan terhadap sebuah karya. Kata "resensi"
berasal dari bahasa Belanda resentie dan Latin recensere atau revidere,
yang berarti mengulas kembali. Dalam bahasa Inggris, resensi dikenal sebagai review.
Artinya, teks resensi adalah sebuah cara untuk melihat kembali isi dan kualitas
sebuah karya.
Menurut KBBI, resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan
tentang buku. Sedangkan menurut beberapa ahli:
- Gorys
Keraf menyatakan bahwa resensi merupakan ulasan mengenai nilai dari
sebuah karya.
- W.J.S.
Poerwadarminta mendefinisikannya sebagai perbincangan yang menilai
kelebihan, kekurangan, dan kelayakan sebuah buku.
- Yus
Rusyana menyebut resensi sebagai tulisan yang mengikhtisarkan,
menggambarkan, dan menilai buku pengetahuan, sastra, kamus, dan
sebagainya.
- Panuti
Sudjiman menyebutkan bahwa resensi adalah pembahasan dan penilaian
pendek atas suatu karya tulis.
- Saryono
menyebutnya sebagai tulisan berupa esai yang mengulas dan memberikan
laporan mengenai kualitas suatu buku atau karya.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
teks resensi tidak hanya mengungkapkan pendapat penulisnya, tetapi juga menjadi
acuan penting bagi pembaca dalam menilai apakah suatu karya layak untuk dibaca,
ditonton, atau dinikmati.
Tujuan Penulisan Teks Resensi
Teks resensi tidak ditulis secara sembarangan. Ada sejumlah
tujuan utama dari penyusunannya, di antaranya:
- Menyampaikan
informasi secara menyeluruh kepada pembaca tentang isi dan kualitas suatu
karya.
- Menjadi
bahan pertimbangan bagi pembaca untuk memutuskan apakah karya tersebut
pantas dinikmati atau tidak.
- Mengajak
pembaca untuk mendiskusikan ide atau isu yang terdapat dalam karya.
- Memberikan
masukan dan saran bagi pencipta karya melalui evaluasi yang objektif.
- Membangun
budaya literasi dan apresiasi seni di kalangan masyarakat luas.
Jenis-Jenis Teks Resensi
Teks resensi memiliki beberapa jenis yang dibedakan
berdasarkan fokus dan cara penyajiannya, yaitu:
1. Resensi Kritis
Merupakan resensi dengan ulasan mendalam yang biasanya
disusun dengan pendekatan ilmiah atau metodologi tertentu. Bersifat objektif
dan analitis.
2. Resensi Informatif
Jenis ini hanya menyampaikan inti atau gambaran umum dari
isi karya, tanpa ulasan mendalam. Biasanya bersifat ringkas namun tetap
informatif.
3. Resensi Deskriptif
Lebih mendalam dari resensi informatif, karena menjelaskan
setiap bagian dari karya secara lebih rinci dan menyeluruh.
Struktur Teks Resensi
Untuk membuat resensi yang baik, penting memahami struktur
dasarnya:
- Judul ResensiBukan sekadar mencantumkan nama karya, judul resensi sebaiknya menggambarkan sudut pandang atau penilaian penulis.
- Identitas KaryaMemuat informasi penting seperti nama pengarang, tahun terbit, penerbit, jumlah halaman, edisi, dan lain-lain.
- Sinopsis atau Ringkasan IsiMenyajikan gambaran umum isi karya yang diulas tanpa membocorkan keseluruhan isi secara mendetail.
- Kelebihan dan KekuranganMenyampaikan pendapat subjektif penulis terkait aspek positif dan negatif dari karya tersebut.
- Simpulan dan RekomendasiBagian ini merangkum ulasan serta memberikan saran atau ajakan kepada pembaca terkait kelayakan karya.
Unsur dan Kaidah Kebahasaan Teks Resensi
Sebuah teks resensi harus memenuhi kaidah kebahasaan
tertentu agar sesuai dengan fungsinya sebagai ulasan karya. Berikut
unsur-unsurnya:
Unsur Bahasa dalam Teks Resensi:
- Menggunakan
kata kerja aktif dan kata sifat untuk menggambarkan
penilaian.
- Memadukan
kalimat simpleks dan kompleks agar pembahasan menjadi lebih
variatif.
- Menyisipkan
majas metafora atau kiasan untuk memperkuat narasi dan gaya bahasa.
- Menggunakan
konjungsi penyebab (karena, sebab), konjungsi temporal (sejak,
kemudian, akhirnya), dan konjungsi penerang (bahwa, yaitu, yakni).
- Memakai
kata kerja mental seperti menyukai, menikmati, menyadari, memikat,
dsb.
- Memberikan
saran atau rekomendasi, misalnya menggunakan kata “hendaknya”,
“sebaiknya”, atau “jangan”.
- Menerapkan
kata serapan dari bahasa asing atau daerah, sesuai dengan pedoman
ejaan bahasa Indonesia.
Langkah-Langkah Membuat Teks Resensi
Berikut adalah panduan praktis untuk menulis teks resensi
yang baik dan sistematis:
1. Baca dan Pahami Karya Secara Utuh
Untuk dapat menilai sebuah karya secara objektif, penulis
resensi harus benar-benar memahami isi karya tersebut, baik dari alur, tema,
pesan, hingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
2. Perhatikan Identitas Karya
Cantumkan informasi lengkap terkait karya seperti penulis,
tahun terbit, penerbit, dan jumlah halaman. Informasi ini memberi konteks bagi
pembaca.
3. Tulis Kalimat Pembuka yang Menarik
Gunakan kalimat pembuka yang mampu menggugah rasa ingin tahu
pembaca. Misalnya dengan pertanyaan retoris, kutipan menarik, atau pernyataan
yang mengandung kejutan.
4. Kembangkan Isi Resensi
Jelaskan isi karya secara ringkas, kemudian lanjutkan dengan
menyampaikan pendapat pribadi mengenai kelebihan dan kekurangan karya tersebut.
5. Berikan Kesimpulan dan Rekomendasi
Akhiri dengan kesimpulan yang merefleksikan penilaian akhir
terhadap karya, serta saran apakah karya tersebut layak dinikmati khalayak.
baca juga: Les Privat SMP
Manfaat Teks Resensi bagi Berbagai Pihak
Teks resensi bukan hanya bermanfaat bagi pembaca, tetapi
juga bagi pihak-pihak lain, seperti berikut:
1. Untuk Pembaca
Membantu pembaca mempertimbangkan apakah suatu karya sesuai
dengan kebutuhan atau seleranya sebelum membeli atau menikmati karya tersebut.
2. Untuk Penulis Resensi
Menjadi wadah pengembangan keterampilan menulis dan berpikir
kritis. Bahkan, penulis resensi yang karyanya dimuat di media massa bisa
memperoleh penghasilan tambahan.
3. Untuk Penulis Buku
Resensi memberikan umpan balik atas karya yang telah
ditulis, baik berupa pujian maupun kritik membangun. Ini bisa menjadi bahan
evaluasi untuk karya berikutnya.
4. Untuk Penerbit
Sebagai sarana promosi yang efektif. Dengan resensi yang
positif, karya terbitan mereka bisa menjangkau pembaca lebih luas.
5. Untuk Media Massa
Teks resensi menjadi konten yang bermanfaat dan bernilai
literasi tinggi, serta berperan dalam meningkatkan minat baca masyarakat.
Teks resensi bukan sekadar media untuk menilai karya, tetapi
juga merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap kerja keras para
kreator. Dengan mengetahui pengertian, jenis, struktur, unsur kebahasaan,
hingga cara membuatnya, diharapkan pembaca mampu menyusun teks resensi yang
tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan berdampak.
Bagi siswa, mahasiswa, guru, atau siapa pun yang ingin
mengasah kemampuan menulis dan berpikir kritis, menulis resensi adalah langkah
awal yang sangat bermanfaat. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai biasakan membuat
resensi dari buku, film, atau karya favoritmu!
Sampai Bertemu di Latis Privat!
Referensi:
- detik.com
- gramedia.com
Komentar
Posting Komentar